Jaemin mendengus saat melihat notifikasi dari ponsel miliknya.
Setelah kejadian dua hari lalu, dimana ia akhirnya memutuskan hubungannya dengan Mark, lelaki itu masih saja terus menghubunginya. Bahkan Jaemin harus berkali-kali mematikan ponsel miliknya.Mark bahkan dengan nekat datang ke kantor dan memaksa untuk menemuinya kemarin. Sampai pada akhirnya Jeno dengan terpaksa meminta penjaga keamanan untuk mengusir lelaki itu.
Bukan tanpa alasan, Jaemin sendiri yang memintanya. Hubungannya bersama dengan Mark sudah berakhir. Ia tak ingin mendengarkan apapun lagi dari pria itu.
Tentu saja itu membuat Mark murka. Ia mengamuk dan mengucapkan kata-kata kasar pada mereka yang mencoba menghalanginya untuk bertemu dengan Jaemin, termasuk mengumpat pada Lee Jeno.
"Mark masih menghubungimu?" Jeno yang baru saja tiba, membuka suara. Jaemin terlalu sibuk menggerutu pada ponselnya dan tidak menyadari pria itu datang.
Jaemin dengan segera berdiri dan membungkuk pada Jeno yang baru saja tiba dari makan siang bersama Huang Renjun.
"Ah–ya, begitulah."
Jeno mengganguk.
"Renjun meminta maaf atas nama Haechan." Kembali membuka suara dengan menatap lawan bicaranya. "Maaf. Karna nya, hubungan kalian berakhir."Jaemin membalas tatapan Jeno padanya.
"Aku..tidak tau.." Jaemin berucap nyaris seperti berbisik.Pengkhianatan Mark padanya membuat Jaemin menutup mata dan telinganya atas apa yang terjadi diantara Mark dan Haechan.
Bagaimana mungkin ia akan memaafkan sebuah pengkhianatan?
Tidak. Tidak akan pernah.
Na Jaemin tidak akan jatuh pada lubang yang sama lagi.
"Bisakah kita tidak membahas mereka? Aku.. aku tidak ingin mengingat tentang mereka lagi."
***
Mark mengacak surai hitamnya dengan kesal. Ia sudah menghubungi Jaemin sejak terakhir kali mereka bertengkar.
Ia bahkan mendatangi kantor dimana Jaemin bekerja, serta rumah pria manis itu.Namun Na Jaemin selalu saja bersembunyi darinya.
Bahkan orangtua dan saudara Jaemin juga melarangnya bertemu dengan pria manis itu. Termasuk Lee Jeno yang bukan siapa-siapa dari seorang Na Jaemin.
Ia mendengus.
Pasti pria beranak dua itu senang atas apa yang terjadi pada hubungannya dan Jaemin.
"Sial!" Suara operator diseberang sana menjadi jawaban.
Jaemin mematikan ponselnya lagi.
Ketukan pintu terdengar setelah nya.
Seorang perawat wanita datang dengan wajah cemasnya.
"Ada apa Mina-shi?"
"Direktur Lee, anda harus melakukan operasi secepatnya." Mina memberikan berkas berisi laporan kesehatan salah satu pasien Mark.
"Anda tidak bisa menundanya lagi. Dokter Park sedang melakukan operasi lain, dan tidak bisa menggantikan anda lagi." Jelasnya.
Setelah pertengkarannya dan sang kekasih. Mark tidak pernah fokus pada pekerjaannya. Ia terlalu sibuk mengurusi kisah percintaan nya dibandingkan mengurusi seorang pasien sekalipun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy (Nomin ft Markhyuck)
Fiksi PenggemarTentang seorang CEO yang bersikap dingin dan mempunyai 2 anak. (Nomin,Markmin,Markhyuck&Guanren)