15

12.1K 1.4K 95
                                        

Mark mengemudikan mobilnya dengan kecepatan kencang.
Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam saat ia selesai dari segala urusannya dirumah sakit, termasuk urusan nya dengan Lee Haechan.

Ia menepikan mobilnya di depan sebuah rumah minimalis, tempat dimana pujaan hatinya berada. Mark pun segera turun dan mulai menekan bel pada pintu didepannya,berharap bahwa Na Jaemin lah yang menyambutnya.

"Oh Mark?" Suara ibu Jaemin menyambutnya. Wanita berumur itu menyambutnya dengan hangat seperti biasa.
"Kau datang? Dimana Jaemin?" Nyonya Na memandang bingung sekitarnya. Ia tidak menemukan putranya bersama tunangannya disini.

"Maaf ibu. Jaemin tidak pulang bersamaku tadi. Apa ia didalam?" Mark merasa bersalah. Ia memandang gugup pada calon mertuanya itu.

Nyonya Na mengeryit bingung.
"Tadi sore ia mengunjungimu Mark. Dan ia belum pulang hingga saat ini." Jelas Nyonya Na.
"Ah!" Nyonya Na seperti mengingat sesuatu.
"Seseorang mengantarkan mobil kami tadi, dan ia bilang bahwa Na Jaemin sedang ada urusan,jadi tidak perlu khawatir..

kupikir kau bersama dengan Jaemin,Mark."

Mark berusaha meredam emosinya. Ia tahu siapa yang melakukan ini. Pasti semua ulah Lee Jeno kan?.

Pria itu! Mengambil kesempatan diantaranya dan Jaemin.

Mark mengepalkan kedua tangannya, tanpa peduli pada Nyonya Na yang memandangnya bingung. Dan juga suara mobil yang baru saja datang. Hingga—

"Eomma?"

Itu suara Na Jaemin.

Mark dengan cepat menoleh. Ia mengembangkan senyumnya dan akan beranjak dari sana untuk memeluk pria manis kesayangannya—

Ada Lee Jeno dibelakang. Dan memandang dengan tajam tepat kearahnya.

"Apa yang kau lakukan disini Hyung?"

"Nana?" Ibunya memanggil.
"Mengapa baru pulang? Ibu pikir kamu tidak bekerja hari ini?" Nyonya Na bertanya lada sang putra.

"Kau Lee Jeno? Ah! Nana ku pernah menceritakan tentangmu!" Ucapnya antusias. "Ternyata kau luar biasa tampan ya! Haha"

Lee Jeno hanya terkekeh dan mengucapkan terimakasih sebagai balasan.

Manis sekali.

Sekarang, Jeno tahu dari mana sikap Jaemin diturunkan.

"Eomma..?"

Nyonya kembali memandang putranya.
"Bisa eomma bawa Jeno-shi kedalam untuk meminum teh lebih dulu? Aku akan berbicara sebentar dengan Mark-hyung dan akan menyusul kalian secepatnya." Ucap Jaemin.

"Ah begitu?" Nyonya Na menyadarinya sekarang. Ada sesuatu yang terjadi diantara putranya dan juga Mark.

"Kalian bertengkar?" Bisiknya.

"Hanya ada sesuatu yang harus diselesaikan sekarang."

Ibunya mengangguk.
"Baiklah. Tuan Lee ayo—"

"Terimakasih Nyonya. Tetapi maaf jika saya bersikap tak sopan dengan menolak tawaran baik anda." Jeno berucap lebih dulu. "Saya akan disini bersama Jaemin. Ada yang harus kami selesaikan bersama-sama."

"Jeno-shi?"

"Jika tidak keberatan. Tunggu kami, dan kami akan segera menyusul. Bagaimana?"

Nyonya Na hanya menatap bingung situasi didepannya.

"Baiklah." Putusnya "Aku akan menunggu kalian—Mark juga."

Setelah wanita tua itu meninggalkan mereka. Mark dengan cepat menarik lengan Jaemin untuk berdiri disampingnya.

Daddy (Nomin ft Markhyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang