Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
We back!!
Vote!Vote!
Wajib:)Happy Reading~
_______________________________>>>Mansion Gralend, Los Angeles
6.30amSudah menjadi suatu kebiasaan bagi seorang ibu untuk berkutat di area dapur lalu menyiapkan beberapa keperluan anggota keluarganya. Dan itulah hari-hari yang dijalani oleh Syalqia Gralend.
"Nyonya, ini sayur dan beberapa lauknya mau disajikan juga dimeja?" tanya seorang maid yang memang paling dekat dengan anggota keluarga Gralend.
Syalqia menoleh sejenak kearah maid itu,
"Tidak usah Melly, sayur dan beberapa lauk itu untuk bekal suami saya dan anak-anak" jelas Syalqia.Melly mengangguk paham, jiwa keibuan nyonya Gralend memang sangat terlihat. Bagaimana perempuan paruh baya yang masih cantik itu memperlakukan keluarganya dengan orang diluar sama rata. Ia bahkan tidak membeda-bedakan seseorang berdasarkan kedudukan dan sebagainya.
"Baik nyonya, saya permisi dulu kalau begitu" pamit Melly.
Syalqia mengangguk dan kembali menyiapkan sarapan. Tak lama kemudian suara gaduh dari lantai atas terdengar membuat Syalqia menggelengkan kepalanya. Anak-anaknya itu selalu banyak tingkah hingga ia terkadang harus turun tangan untuk menghentikan aksi mereka.
"Apasih kak, lepasin gak! Ini punya Thania!"
"Ahh masa? Coba saja kamu ambil, sini"
"Kak bian! Cepat kembalikan barang milik Thania!"
"Tidak, wlee..."
"Mommy!!"
"Husttt.... Kamu itu, jangan suka mengadu dong!"
"Masa bodoh!"
Keributan dua kakak beradik itu benar-benar selalu menghiasi mansion keluarga Gralend. Entah apa yang membuat mereka berdebat pasti akan selalu terjadi. Seperti halnya pagi ini, mereka mempeributkan sebuah jam tangan.
Syalqia menghela nafas mendengarkan suara bersautan dari kedua anaknya yang ia yakini sedang berdebat. Lalu pandangannya beralih kepada putri pertamanya.
"Kakak, itu adiknya kenapa ribut-ribut sih?" tanya Syalqia kepada putrinya.
Gadis itu mengangkat bahunya, "Aku tidak tahu, segalanya akan mereka ributkan mom" jawabnya.
Syalqia mengangguk membenarkan,
"Tolong dipanggil kesini, kak. Biar kita bisa makan bersama" pinta Syalqia pada putrinya.Baru saja gadis itu hendak bangkit dari duduknya, langkah dan adu mulut langsung menyambutnya. Gadis itu memilih untuk duduk kembali.
"Abian! Thania! Pagi-pagi sudah ribut saja! Kali ini apa lagi yang kalian ributkan??" ucap Syalqia seraya berkacak pinggang.
"Bukan ap--" ucapan Abian terpotong oleh suara seseorang.
"Ada apa ini? Pagi-pagi sudah ada acara eksekusi yah?" tanya Aaron datar membuat ketegangan diruang makan itu.
Syalqia berdecak kesal, ia berjalan mendekati suaminya dan mencubit pinggangnya sedangkan Aaron meringis akibat cubitan istrinya itu.
"Lihatlah putra dan putrimu itu. Pagi-pagi mereka sudah ribut, entah alasan apa kali ini" cibir Syalqia seraya menatap tajam kedua anaknya.
"H-hhe.. maafkan Thania, mom" ucap Thania pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Approach
Teen FictionSebuah kisah perjuangan seorang pilot yang bertemu dengan gadis traveler, keduanya sama-sama tidak memiliki pengalaman tentang cinta. Seperti apa usaha mereka untuk bersama? "Aku terbang tinggi menikmati indahnya dunia dari berbagai sudut pandan...