Not my suitcase? || APR-6

439 133 115
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Welcome...

_____________________________>>>

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


_____________________________>>>

Bandar Udara Internasional Logan

  Perjalanan selama tiga jam lebih lima menit akhirnya berlalu. Dan kini pesawat sudah mendarat dengan baik di bandara kota Boston.

Verona dan beberapa penumpang lainnya bersiap turun. Satu persatu orang mulai turun dari pesawat begitupun Verona. Di dalam bandara, Verona berjalan menuju bagasi menunggu kopernya untuk diambil. Setelah mendapatkan kopernya, Verona berjalan menuju area loby bandara mencari taksi.

Verona membiarkan kopernya berada disampingnya dan ia menyalakan ponselnya lalu menelpon asistennya.

"Viola, siapkan jemputanku sekarang dibandara!" ucap Verona.

"Baik nona, ditunggu"

"Hmm, jangan lama. Aku di loby bandara"

"Baik nona"

  Setelah sambungan telepon terputus, Verona memilih duduk di bangku dekatnya dan mengecek beberapa email yang masuk. Sore ini ia harus mendatangi gallery miliknya untuk melakukan pemotretan salah satu model. Masih ada waktu cukup lama untuk beristirahat sejenak sebelum bekerja. Asistennya telah memesankan kamar hotel di kota ini.

Ditempat lain, tampak Aciel sedang berpamitan dengan para kru dan Co-pilot nya. Aciel baru saja mendapatkan telepon jika orangtuanya berada di kota ini dan memintanya untuk bertemu. Dengan langkah tergesa menuju loby, Aciel menyeret kopernya dan satu tangan lainnya memegang telepon yang bertengger di telinganya.

"El, sudah dibandara mom" ucap Aciel ditelepon.

"Langsung ke hotel ya, El. Mommy kirim alamatnya"

"Iya mom. Sopir Daddy yang menjemputku kan?" tanya Aciel seraya menoleh ke kanan kiri mencari jemputannya.

"Iya, hati-hati"

"Iya, mom" jawab Aciel.

  Tangan Aciel melepas pegangannya pada koper miliknya dan memasukkan ponsel kedalam saku. Ia terus mencari dimana sopir Daddy menjemput. Sedangkan Verona yang duduk di bangku tak jauh dari tempat dimana Aciel berdiri hanya menatap bosan kendaraan yang datang.

Aciel melihat sebuah mobil milik keluarganya di area loby bandara. Ia pun bergegas menuju mobil itu dan menyeret koper tanpa melihat koper itu.

"Langsung ke hotel Grand Applaus, pak" ucap Aciel saat didalam mobil.

Sopir itu mengangguk,
"Baik tuan muda"

  Mobil yang membawa Aciel itu perlahan mulai meninggalkan area bandara. Aciel menatap jalanan kota Boston dan menyenderkan tubuhnya di kursi penumpang. Tubuhnya sangat lelah, sejak kemarin hingga pagi ini ia baru selesai melakukan penerbangan. Dini hari tadi ia juga tidak sempat beristirahat karena melakukan penerbangan panjang.

ApproachTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang