Hope you understand || APR-20

302 51 142
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Halo,
Jangan lupa vote dan comment yah..

Halo,Jangan lupa vote dan comment yah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________________________>>>

  Sore ini Verona menikmati waktunya untuk bersantai di kebun belakang mansion keluarganya yang disulap ibunya dengan berbagai jenis bunga. Verona duduk disebuah bangku yang disekitarnya terdapat bunga Daisy putih bermekaran. Tangannya terulur menyentuh kelopak bunga itu lalu turun ke tangkai dan memetiknya.

Verona mendekatkan bunga tadi ke wajahnya dan menghirup aroma wangi khas bunga tersebut.

"It's a beautiful" gumam Verona menatap lekat bunga Daisy itu.

Saat Verona memejamkan mata menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya dengan tangan yang masih setia memegang bunga tadi. Tiba-tiba bunga yang ia pegang di ambil seseorang, secara reflek Verona membuka mata dan menatap pelakunya.

Verona mendengus saat tau yang mengambil adalah sang kakak. Sedangkan lelaki yang merupakan kakak pertama Verona hanya mengangkat bahunya.

"Kak Agler mau gangguin aku yah? Kalau iya lebih baik pergi deh" ucap Verona seraya memejamkan mata.

Sedangkan Agler mengernyit menatap adiknya yang sedang memejamkan mata.

"Kata siapa?" tanya Agler datar.

Verona membuka matanya dan menatap bingung sang kakak,
"Kata siapa, apanya?" tanya Verona bingung.

Agler memutar bola matanya,
"Siapa bilang jika kakak mendatangimu hanya untuk mengganggu?" tanya ulang Agler.

Verona membulatkan mulutnya dan bergumam 'O',

"Lalu mau apa kemari?" tanya Verona.

"Hanya ingin" jawab Agler singkat.

Verona mencebikkan bibirnya,
"Really? Just want?" tanya Verona dan dijawab anggukan oleh Agler.

"Kak?" panggil Verona yang dijawab dehaman oleh Agler.

"Aku mau tanya sesuatu" ucap Verona antusias sedangkan Agler hanya berdeham dengan tatapan fokus kepada adiknya.

Karena tidak mendapatkan jawaban serius dari kakaknya, Verona pun menoleh dan menatap Agler kesal.

"Kak, aku tanya serius loh. Jawabnya juga serius dong!" rengek Verona.

Agler tersenyum tipis lalu menyelipkan beberapa helai anak rambut kebelakang daun telinga adiknya dan memasangkan bunga yang ia ambil dari adiknya diantara selipan rambut dan telinga.

"You is beautiful, baby V" ucap Agler lirih.

Verona mengangguk, "Tentu saja, adik kakak ini selalu cantik agar tidak membuatmu malu" ucap Verona dengan cekikikan.

ApproachTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang