Suitcase and we meet again? || APR-7

415 124 125
                                    

"Tersenyumlah seperti apapun keadaannya. Karena senyummu bukan hanya memikat mereka namun juga membuat hatimu semakin kuat dan tegar"
•Windy•


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

We back!
Jangan lupa vote dulu sebelum membaca!
Tap the ⭐, okay?

Done?
Happy Reading~
_________________________________>>>

  Karena masalah koper yang tiba-tiba tidak dapat dibuka, kini mengharuskan Verona kembali ke bandara untuk memastikan sesuatu. Ia juga harus mengecek ulang di area bandara. Sial, gegara koper tertukar bahkan ia harus melewatkan acara pameran seni.

Verona bersama dengan asistennya berjalan ke ruang informasi di bandara. Beberapa orang menatapnya dengan tatapan berbeda-beda, sebagian besar masyarakat Boston mengenal siapa sosok Verona dan beberapa hanya menatapnya bingung. Siapa yang tidak mengenalnya? Bahkan sosok yang menjadi sorotan publik ini merupakan putri satu-satunya keluarga Mckellen dan seorang gadis yang selalu tersorot di media sosial berkat vlog-nya, karya seni serta potret, dan lainnya.

"Permisi, bisakah saya menanyakan sesuatu?" tanya Verona kepada petugas informasi di bandara itu.

Petugas itu mengangguk, "Silahkan nona, Apakah ada pelayanan kami yang tidak sesuai dengan anda?"

Verona menggeleng, "Tidak! Saya ingin menanyakan sesuatu"

"Baiklah, Pertanyaan apa nona?" tanya petugas itu.

"Um, bisakah aku meminta bantuan. Jadi begini, sepertinya koperku tertukar dengan koper lain sebab koper yang saya bawa saat ini tidak dapat dibuka" jelas Verona, ia menjelaskan alasan kedatangannya ke bandara.

Petugas itu tampak mengernyit,
"Nona yakin jika tertukar? Apakah ciri-ciri koper milik anda dengan koper yang saat ini anda bawa sama?"

"Ya, secara ciri um.. sepertinya sama. Saya bahkan awalnya yakin jika ini memang koper milik saya" balas Verona.

"Terakhir berada di bandara pukul berapa, nona?" tanya petugas itu sambil menghubungi pihak petugas bagian area baggage.

"Sekitar pukul Sebelas pagi tadi sepertinya. Saya baru membuka koper ini saat selesai melakukan pemotretan" ucap Verona.

"Pukul Sebelas? Apa anda yakin jika tertukar diarea bandara?"

Verona mengangguk yakin, "Tentu saja"

"Baiklah. Anda bisa menunggu sebentar nona, saya masih koordinasi dengan petugas bagian bagasi" ucap petugas itu.

"Iya"

✈️🌲✈️

  Beruntunglah hari ini jalanan kota Boston tidak terlalu ramai, jadi Aciel bisa lebih cepat tiba di bandara. Dengan tampilan acak-acakan, kaos polos berwarna putih dengan seragam pilot yang tampak tidak dikancingkan pada dua kancing bagian atas dan rambut yang berantakan akibat berlarian menerobos angin.

Beberapa orang di bandara tentu saja menikmati pemandangan itu, ada yang secara terang-terangan mencoba menggoda ada pula yang bersembunyi mengabadikan momen ini dengan mengambil gambarnya. Namun Aciel tampak mengacuhkan, satu tujuannya kembali ke bandara tanpa memperhatikan penampilan adalah mengambil kembali koper miliknya. Jika biasanya ia berlarian dengan tampilan rapi untuk mengejar jam terbangnya maka kali ini tidak.

"Loh, Captain?" sapa salah satu rekan penerbangannya menatap bingung kearahnya.

"Ada apa-- Eh Capt Aciel? Kok balik lagi?" tanya salah satu pramugari.

ApproachTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang