[ii] feverfew ✓

⚜ dreizehn

random question : lagi suka nonton apa?

ΦΦΦ

hyunsuk menekan tuts-tuts piano tanpa minat sambil sesekali mengernyit.

JRENG

yang begini biasanya ulah utusan dedemit.

hyunsuk menoleh dan mendapati han yang sedang duduk di atas sebuah kajon dengan gitar di pangkuannya.

"tat tut tat tut mulu, itu piano bukan pianika, bang."

hyunsuk berdecak. "lagi nyari ide buat lagu baru, dari tadi gak ada yang pas nadanya."

"oalah bilang dong." han turun dari atas kajon. "ayo ke semak-semak belakang kabin Zeus."

"takut gue, ntar kejadiannya kayak lo." beuh diungkit.

"anjing."

BRAK

pintu ruang musik dibuka dari luar dengan kencang.

"SANTAI WOY!!!" emosi han kembali tersulut.

yang muncul wonjin. orang yang kemaren pengen diajak kenalan sama hyunsuk dengan bantuan jihoon, tapi gak jadi karena tiba-tiba jihoon mules.

wonjin gak menghiraukan han, malah langsung melipir ke hyunsik. "salam dulu, bos." sindir han.

dan entah kenapa hyunsuk merasakan hal yang gak enak. masalahnya wajah wonjin bener-bener gak bersahabat.

"pelaku dari racun makanan beberapa hari lalu udah ketemu?" tanya wonjin karena dia cuma diperbolehkan ikut sampai penyelidikan di dapur, bukan sampai nyari pelaku.

hyunsuk menggeleng. "belum, kenapa?"

"kayaknya lo bakal dapet kerjaan lagi."

usai wonjin berkata demikian, terdengar derap langkah kaki, rombongan. mashiho, asahi, yedam, jeongwoo, dan junghwan.

"wonjin!"

"ada yang naruh racun di makanan. lagi." saat mengucapkan itu, nafas wonjin naik turun seolah kesal.

"lah lagi?"

jeongwoo mendekat, ia meletakkan sebuah mangkok berisi kira-kira satu centong sup yang sedari tadi dibawanya.

"wah hebat juga lo lari-lari bawa sop." celetuk han. kayaknya lupa baru aja marah.

jeongwoo mengibaskan rambutnya. "yah soalnya ini hanya dapat dilakukan oleh profesional."

wonjin gumoh, lagi ribet malah disuguhin pemandangan itu. langsung aja, ia merebut mangkok tersebut dan menyerahkannya pada hyunsuk, kemudian menceritakan semua peristiwa yang terjadi di kafetaria.