⚜ sieben

13.1K 3.2K 2.3K
                                    

adakah yang masih nungguin cerita ini?

adakah yang masih nungguin cerita ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ΦΦΦ

setelah kejadian keracunan makanan siang itu, keadaan camp jadi super duper riweuh. seluruh kegiatan dihentikan.

bangsal-bangsal di ruang kesehatan camp penuh buat nampung korban, bahkan ruang kesehatan hallává juga dipake.

kabar buruknya jeongwoo dan junghwan ikutan jadi korban dari acara naas tersebut, sepuluh orang yang lain jadi ketar-ketir.

untung dua anak itu gak sampai pingsan, tapi muntah banyak buanget. sekarang lagi tiduran di ranjang ruang kesehatan dengan wajah pucet abis.

"yaelah, woo. sial banget nasib lo, dua tahun lalu kaki retak, sekarang keracunan makanan." celetuk haruto.

jeongwoo melirik sinis, "please educate your lambe."

"sakit gak?" tanya yedam.

"biasa aja, tapi tadi pas muntah kayak kebakar perut sama tenggorokan gue." jeongwoo menepuk-nepuk pelan perutnya.

"racun tikus kali." sahut junghwan asal.

"makanya, hwan. tadi gue bilang tungguin gue dulu baru makan, udah nyosor ae, sekarat kan lu sekarang." ujar jihoon.

tangan hyunsuk dengan senang hati napok jihoon karena julidnya udah on another level. "emangnya dengan nunggu lo, racunnya jadi jinak gitu?"

"siapa tau kan."

di sela pembicaraan, yedam menoleh ke arah junkyu yang duduk di pojokan sambil cemberut.

"kenapa lo?"

junkyu mengadah, "laper banget gak sempet makan."

"harusnya sih gak ada acara makan mengingat keadaan yang kaya gini." ujar yedam.

kedua bola mata junkyu melebar, "YANG BENER LU?! PEMBUNUHAN MASSAL INI NAMANYA!"

"denger-denger." sargah yedam, sebenarnya biar gak dituduh biang hoax.

"untung gue anak Hecate." ujar doyoung, lagi bangga karena bisa makan di hallává.

"agak asu ya."

"menurut lo ini ada hubungannya sama bang yeonjun gak sih?" yoshi mulai membuat acara berpikir.

"menurut aku sih yes." jawab jaehyuk.

"berarti orangnya di deket sini dong." timpal mashiho.

"tapi gak tau juga kali ini dia bareng siapa." yedam menaik-turunkan kedua alisnya. "kalau mudeng-mudeng aja."

semua saling berpandangan, tiba-tiba hawanya jadi mencekam.

"au ah, pusing." jeongwoo menarik selimutnya dan mulai menutup mata.

[ii] feverfew ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang