⚜ dreißig

5.4K 1.5K 1.2K
                                    

udah siap untuk chapter terakhir?

udah siap untuk chapter terakhir?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ΦΦΦ

Hades adalah sosok pertama yang menyambutnya ketika yoonbin membuka mata dan menyadari dirinya sudah gak berada di camp alias medan perang, melainkan di sebuah padang yang amat cantik.

"Padang Asphodel."

yoonbin tersentak. ia diam untuk beberapa menit dan Hades membiarkannya. memori mengenai perang dan apa yang telah dilakukannya masih terekam jelas di kepalanya, seolah itu baru saja terjadi. lalu, kini ia berada di suatu tempat di alam bawah. kurang lebih, yoonbin berhasil memperoleh kesimpulan sementara. ia menengadah untuk konfirmasi dari Hades. tanggapannya? Hades mengangguk.

ternyata memang benar, ia telah mencapai akhir.

Hades juga menjelaskan bahwa ia dan dewa-dewi lain gak bisa mencampuri urusan darah campuran seperti ramalan, maka dari itu pula, ia gak bisa mencari cara supaya yoonbin gak berakhir di sini.

cukup masuk akal, menurut yoonbin. jikalau dewa-dewi dapat turun tangan sekalipun, akan sangat sulit untuk Hades berpihak ketika kedua anaknya berada di kubu yang berbeda.

gak masalah. yoonbin gak menyalahkan dewa-dewi terkait situasinya.

lebih tepatnya, yoonbin gak menyalahkan siapapun.

semua yang telah terjadi adalah keputusannya sendiri. ketika melakukan itu, yoonbin sepenuhnya sadar dan tahu akan konsekuensinya...tapi, ia memilih untuk tetap melakukannya sehingga, yoonbin gak merasa bahwa ada yang harus disalahkan terkait situasinya bahkan, ia gak menganggap bahwa ini semua adalah kesalahan.

yoonbin santuynisme dan akan tetap santuynisme di keadaan apapun.

sebagai darah campuran dengan orangtua Hades, yoonbin punya sedikit privilege untuk melihat dunia manusia, terutama teman-temannya.

makanya, ketika dari kejauhan ia melihat teman-temannya berlomba-lomba untuk menjadi penyebab nomor satu dirinya pergi, jujur ia pengen aja teriak tepat di sebelah kuping mereka supaya mereka berhenti---karena sekali lagi, ini bukan salah siapapun.

yoonbin gak pernah merasa menyesal soal pengorbanannya. baginya, itu sepadan dengan keberhasilannya membuat keduabelasan aman dan menyelamatkan dunia.

yoonbin menerima situasinya dengan lapang dada, kecuali bagian seperti ini, di mana ia telah berpisah dari keduabelasan. fakta bahwa ia ada di sekitar mereka tapi, di saat bersamaan, ia gak ada di situ. fakta ia gak bisa ikut berjuang bersama mereka untuk melindungi dunia dari bahaya apapun di masa depan.

[ii] feverfew ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang