⚜ sechs

15.5K 3.4K 2.1K
                                    

biar gak bingung, kalau ada tanda * artinya udah ganti hari ya

biar gak bingung, kalau ada tanda * artinya udah ganti hari ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ΦΦΦ

*

mashiho kelimpungan nyari sesuatu, alat bercocok tanam yang biasa dia simpen di pojokan kamar tiba-tiba aja gak ada di tempatnya.

"mashiho, udah belum?" tanya nako dari ambang pintu.

"belum ketemu nih." ujar mashiho sambil menggaruk tengkuk kepalanya.

"barengan aja yuk makenya, keburu siang." tawar nako sambil mengangkat ember kecil berisi dua sekop.

mashiho hanya mengangguk pasrah dan mengikuti nako yang berjalan bersama anak-anak Demeter lainnya menuju rumah kaca.

sembari jalan, mashiho masih aja kepikiran masalah sekop dan kawan-kawannya itu. kemaren pas baru datang aja masih ada di situ kok, walau udah dua tahun gak tersentuh.

overthinking-nya anak rapi ya begini.

keturunan Demeter udah siap dengan perlengkapan masing-masing, udah mulai menggali, menanam, menyirami tanaman yang ada.

"mashiho, ambilin benih mawar dong." pinta nako.

mashiho mengangguk dan berjalan ke arah rak kecil dimana seluruh benih tanaman tersimpan. tapi waktu rak dibuka, kosong bre.

mashiho melongo, bingung ini kemana perginya. sampai dia melonggok ke bawah, siapa tau raknya jebol terus pada jatuh. tapi tetep gak ada.

"benih-benih tanaman pada dipindahin apa gimana?" tanyanya kepada nako.

nako mengernyit, "gak kok. emang gak ada?" mashiho menggeleng.

keturunan Demeter jadi rusuh gara-gara benih tanaman ilang padahal rak dari kemaren udah dikunci.

"berisik banget sih mas mbak." tiba-tiba ada yang nyeletuk. pada takut lah, soalnya gak ada wujudnya.

mashiho mengadah, mendapati seorang cowok yang lagi terbang di luar rumah kaca sambil membawa sesuatu yang familiar. perlengkapan bercocok tanam kepunyaannya.

"heh punya gue itu, balikin." mashiho melotot.

cowok yang jadi lawan bicaranya hanya membulatkan mulut acuh, "oh nemu tadi."

jangan heran kalau mashiho emosi.

"mana benih-benih tanaman?" sungut nako.

cowok itu tersenyum lebar, "ih mbak nako tau aja saya yang ambil." tangannya merogoh ember dan menunjukkan bungkusan benih yang gak sedikit jumlahnya---lha orang diambil semua.

"ambil sendiri coba." malah nantangin orangnya.

"son dongpyo!"

setengah dari keturunan Demeter termasuk mashiho kaget karena nako tiba-tiba ngebentak. jarang banget soalnya itu anak ngomong pake nada tinggi.

[ii] feverfew ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang