[ii] feverfew ✓

⚜ vierzehn

mau up kemaren tapi wifi sama wattpad agak rewel ☹

ΦΦΦ

"pagiku cerahku matahari bersinar eh tapi rada mendung yaudah."

sebenernya suasana lagunya ceria, tapi karena yang nyanyi haruto jadi serem.

beneran deh, suara berat haruto dan lagu ini bukan sebuah kesatuan indah. mana liriknya diganti pula, jadi suram.

omong-omong, haruto lagi berada di dalam rumah kaca, mau nyari bahan pengobatan alami buat kaki hwall.

kemaren setelah diurut bukannya sembuh, kaki hwall malah makin kaku dan bengkak.

orangnya kasihan banget, mau jalan aja lagaknya kayak abis ketimpa beton.

haruto sebagai orang yang merasa bersalah (itu memang salahnya sih ya) tergerak hatinya buat tanggung jawab.

haruto nawarin diri buat nyari rempah-rempah di hutan yang sekiranya bisa dijadiin obat.

hwall sih bilang gak usah. yakin banget ini karena dia masih rada slek dan gak mau berurusan lagi sama haruto.

setelah kejadian naas itu, prinsip hidup hwall : lebih baik mencegah daripada mengobati.

tapi namanya juga haruto. tetep ngeyel. ngotot pengen nyariin obat padahal udah dipelototin sama hwall.

"tanemannya yang mana ya?"

modar gak lo kalau jadi hwall. udah kakinya gak bisa gerak, eh yang nyariin obat malah gak tau apa-apa.

yah, yang terbaik aja deh buat hwall.

"ini kali ya? iya kayaknya." haruto memetik beberapa daun yang dia sendiri gak tau namanya apa. pokoknya daunnya panjang.

"oi haruto!"

haruto menoleh, "oi, kak yosh."

"tumbenan lo bercocok tanam."

"ini buat kak hwall, kakinya diopname noh."

yoshi tersentak. "lah kok bisa?"

haruto terdiam sebentar, "habis jatuh kesandung tali sepatu."

nikmatnya berdusta.

"oh moga cepet sembuh dah." ujar yoshi yang kemudian melirik dedaunan yang ada di genggaman haruto.

"to? yang bener aja, lo pengen bikin obat dari ini?"

haruto mengernyit, "hah? emang kenapa?"

"ini daun pandan, bangsat."

haruto diem. yoshi juga diem.

"emang gak bisa ya?" tanya haruto.

yoshi menghela nafas frustasi. "gue panggilin jeno aja buat ngurut kaki hwall."