Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ΦΦΦ
*
"olahraga! kita ini kudu banyak gerak, woo." junghwan narik tangan jeongwoo untuk kesekian kalinya.
"wan, kemaren kita hampir modar sempet-sempetnya lo kepikiran olahraga. istirahat dulu ngapa, semua juga lagi pada tidur noh." jeongwoo menunjuk ke sekeliling.
"jadi beda itu istimewa. ayolah, jalan sepuluh menit doang kok."
"gak! perut gue masih melilit." jeongwoo menghempaskan tangan junghwan, membuat si empunya jadi cemberut.
"lagian lo pengen olahraga sekarang banget? mendung loh." ujar jeongwoo sambil menyibak korden jendela.
langit berwarna abu-abu menyambut penglihatan, diikuti dengan angin yang berhembus kencang. junghwan yang melihat hal itu langsung mendengus kesal.
dengan langkah gontai, ia kembali ke bangsal tempat tidurnya dan merebahkan dirinya di sana.
"rebahan bukan passion anak rajin kayak gue, woo." ujarnya. iyain ajalah, orangnya lagi sakit.
"ngoghey, terserah apa katamu saja."
baru aja dua orang itu mau merem, tiba-tiba tirai pembatas bangsal dibuka gitu aja. bikin kaget setengah mampus kirain ada razia.
"makanan datang!"
yedam menyodorkan dua bungkus makanan kepada jeongwoo dan junghwan.
"ini dari dapur camp? setau gue udah berfungsi kembali kan?" tanya jeongwoo.
yedam menggeleng. "lo pada gak kebagian jatah, kak junkyu makannya kayak badak saking lapernya."
yedam duduk di kursi samping bangsal. "ini gue masak sendiri pake kompor portablenya kak wonjin."
jangan mikir kalau kompornya sejenis kompor persami. yang ini beda karena rakitan wonjin sendiri, pake pipa karet dan dinamit.
aneh? emang. yedam aja sampe kaget pas liat bentukan kompornya. mau pake jadi ragu, takut tiba-tiba meledup. tapi karena sadar dua orang sakit ini kelaparan ya terobos ae lah.
"gerimis, tutup jendelanya." ujar yedam.
jeongwoo berbalik badan untuk menutup jendela di belakangnya dan mengernyit setelah melihat sesuatu.
"anak Hestia bukan sih?" tanyanya saat melihat gerombolan yang berlarian ditemani donghyuk di luar sana.
"iya, bakal diinterogasi kayaknya."
"eh bentar, mereka tetep megang dapur setelah kejadian kemarin?" tanya jeongwoo.
"iya, masih, tapi masaknya diawasin pendamping demi keamanan."