happy anniv teume 😆 semoga ke depannya kita tambah solid dan asik 💓
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ΦΦΦ
"bayarannya berarti nyawa-nyawa manusia." ucapan yedam berhasil meruntuhkan seluruh keberanian mereka dalam sekejap.
mereka gak pernah memprediksi ini sebelumnya. strategi agar mereka gak mati dimakan Tifon aja gak pernah terpikirkan, apalagi strategi untuk mencegah Tifon ke kota.
yang dikhawatirin jihoon di bawah sana juga dikhawatirkan mereka. cuma mashiho yang punya senjata untuk perang, obor.
barang-barang hyunsuk dan yedam gak bisa diharapkan. gak mungkin Tifon mau dilempar pake bukunya yedam. bunuh diri itu namanye.
tiga orang itu masih terdiam, suara hembusan nafas mereka beradu, ritmenya terdengar berantakan.
"siap gak?" tanya hyunsuk tiba-tiba.
walaupun ada gurat ragu di wajah mashiho dan yedam, dua orang itu tetap mengangguk, "siap."
"misal terjadi hal buruk, at least kita bareng-bareng ngalaminnya." ini bukan kalimat motivasi atau kalimat menenangkan yang biasa diucapkan hyunsuk, kalimat ini cenderung terdengar pasrah.
kalau junghwan tau, pasti udah ngomel karena mereka optimis mati.
tapi mau gimana ya? mau optimis menang juga rasanya percuma, gitu pikir mereka.
mashiho melingkarkan jari-jarinya di gagang obor dan seketika itu juga api biru berkobar di pucuknya.
ia menyempatkan menatap dua temannya sebelum akhirnya mengangguk.
hyunsuk kembali menghadap depan, mulai melajukan Gryffin sambil deg-degan.
bukan cuma dia doang sih, manusia-manusia di belakangnya tuh istilahnya tkut tp ttp percaya diri.
hyunsuk menambah kecepatan supaya dapat menyusul Tifon yang telah jauh di depan sana.
mereka gak mau ambil resiko lebih, makanya mereka lebih milih mendekat ke badan Tifon bukannya kepalanya.
dengan keberanian seadanya, mashiho mengangkat obor lebih tinggi. lalu saat posisi mereka benar-benar di sebelah Tifon, yedam dan hyunsuk sedikit membungkuk untuk memberi ruang pada mashiho.
kobaran api makin membesar ketika mashiho mengeratkan genggamannya. api mulai menyambar sisik-sisik Tifon.
mashiho tak merubah posisinya, obor dengan sengaja masih diangkatnya. seiring Gryffin yang terus melaju, api dari obor menyalur memanjang mengenai badan sang monster.
diam-diam si penumpang paling belakang mencuri pandang. dilihatnya api indah yang telah merambat ke segala sisi badan makhluk itu. beberapa bagian mulai menghangus dan mengelupas.
yedam sempat merasa lega karena nyatanya rencana mereka berhasil.
sayangnya hanya sebentar.
sepertinya mereka mengambil terlalu banyak resiko dan lagi-lagi lengah sampai tak melihat bahaya datang.