22

352 71 454
                                    










Wanita cantik bak bidadari yang selalu di idamkan bagi setiap kaum adam sekarang dia sedang bersantai di dalam kamar hotelnya sambil membaca majalah. ya, benar dia sekarang sedang menikmati masa cutinya selama satu Minggu ke dapan untuk melakukan pernikahannya.

Dan ia melihat kabar di majalah tentang berita dirinya dan Jimin begitupun Haena. Ia tersenyum tipis di bibirnya merasa menang banyak dan rasa kekecewaannya yang dulu. Dan sekarang merasa sudah terbayarkan. Meski, jujur hatinya Jimin sudah berbeda dan Seulgi lagi-lagi harus kuat menghadapi sikap Jimin yang kelewat dingin terhadapnya. Seperti sekarang saja di hubungi baru ia membalas dan jikalau  tidak ya sudah tidak ada.

Jimin hari ini datang kebusan sejujurnya dengan Seulgi. Namun, Seulgi di suruh tinggal di hotel dengan ART. Guna Untuk menjaga Seulgi setelahnya ia mengambil bunga yang tidak sengaja ia bertemu dengan Haena di toko itu.

"Awas saja Jim jika nanti sudah menikah sikap kau seperti ini terus lihat saja apa yang akan aku lakukan pada Haena?"  Gerutunya sambil meneteskan air matanya. Ya, sekarang Seulgi sudah kelewat kesal dan kelemahan Jimin adalah Haena.

Seharusnya dalam keadaan dia mengandung seperti ini Seulgi butuh perhatian dari sang suami yang setia mendampinginya. Namun, apa yang dia dapatkan Jimin malah pergi ke rumah orang tuanya meninggalkannya dengan pembantunya di hotel. Begitu kejam kah Jimin? Atau sebaliknya entahlah.

Seulgi menyadari bahwa Jimin sudah tidak mencintai dirinya sejujurnya yang Seulgi rasakan sekarang terasa nyeri dan sesak di dalam dadanya merasa apa yang ia lakukan sia sia dan sudah terlanjur menjalankan rencana gilanya. Mengandung demi mendapatkan Jimin seutuhnya tapi balasan Jimin hanya dingin seperti tidak percaya itu anaknya. Namun, buktinya Seulgi sengaja di buat Vidio saat melakukan hal gila supaya Jimin tidak bisa mengelak dan tidak bisa berbuat apa-apa.

Akan tetapi Seulgi tetap menyalahkan Haena. Tetap saja dia tidak sadar diri begitulah Seulgi yang di pandang baik oleh orang lain tapi kenyataannya dia busuk bahkan teman sendiri ia tusuk dari belakang demi niatnya itu. Ya, Jimin belum mengetahui kejadian apa saja di balik semua ini jika saja Jimin tahu sejak pertemuan kedua mereka mungkin Jimin sudah tidak Sudi bertemu dengan Seulgi lagi.

"Sayang bertahanlah di dalam perut eomma, supaya eomma kuat melawan ayahmu yang menyebalkan itu." sambil mengelus perutnya yang masih rata.

Hoek... Hoek...

Terasa mual yang lumayan menyiksa lalu Seulgi pergi ke kamar mandi dan memuntahkan sesuatu tapi tidak ada yang keluar hanya cairan bening saja, terasa begitu lemas lalu ia mendongakkan wajahnya ke cermin di depan wastafel setelah berkumur dan mengelapnya dengan tisu sangat terlihat pucat pasih di wajah cantiknya. "Jimin kau sialan." Teriaknya dalam hati sambil berjalan sempoyongan menuju arah kasurnya.

___________

Pagi ini Haena di sibukkan dengan menyiapkan sarapan buat Hanna dan Jungkook sebelum ia berangkat bekerja. Namun, untungnya Hanna membantu Haena yang sedang merapihkan piring dan menata makanan. Pikir Hanna biar tambah akrab dengan nunanya Jungkook. Untungnya Haena anak yang ramah ia tidak sulit untuk Hanna dekati.

Jungkook pun sekarang sudah berada di meja makan sedang menikmati sarapannya.
Begitupun Haena dan Hanna sambil sesekali mereka membuat obrolan ringan yang membuat mereka tertawa lepas.

Setelah selesai sarapan Haena pamit pada Jungkook dan Hanna, untuk pergi ke toko bunga milik bibinya meski sejujurnya ia telat tapi tak apa yang penting Haena hadir. Soalnya tidak berpengaruh juga masih ada karyawan tetap karena Haena hanya belajar Dan membantu sang bibi.

Tidak butuh waktu lama Haena telah sampai di toko bunga itu dan sudah lumayan rame..., Haena jadi merasa bersalah datang telat.

"Selamat pagi Bi, maaf Ena telat soalnya di rumah ada Jungkook tahu sendiri kan dia," Haena menyapa bibinya dengan senyuman ceria dan penuh semangat

ME OR HER  (End)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang