D23

3.6K 488 23
                                    














" Aku pulang...! Yoongi hyung, dimana-



Kalimat itu tidaklah berlanjut setelah Jungkook menyadari bahwa ada sosok lain di rumah itu.
Hening. Hanya keheningan lah yang terasa setelah apa terjadi. Mata kelam itu sempat menatap sang mata hazel untuk beberapa saat sebelum ia memalingkan muka. Masih terdiam sampai ia sadar ketika ujung kainnya di tarik oleh makhluk berbadan kecil.

Lantas berjongkok untuk meraih Kristin yang merentangkan tangannya minta di gapai.
" Papa..! Papa..! "
Seru bocah itu lantang dengan suara cemprengnya membuat Jungkook menarik sedikit ujung bibirnya.

" Selamat sore tuan Jeon...! "
Sapa Jimin yang ikut sadar dan segera memberi hormat. Jungkook mengangguk singkat lalu segera berlalu begitu saja ke arah kamarnya bersama Kristin tanpa menyapa atau sekedar melirik sosok Kim TaeHyung yang masih termangu di tempatnya. Melihat Jungkook yang terlihat begitu acuh tak acuh padanya, membuat hati kecilnya tertawa miris dengan rasa cubitan halus begitu tajam. Beginikah rasanya di acuhkan oleh orang yang begitu kita sayangi? Bolehkah Taehyung tertawa sekarang, menyesali betapa bodohnya ia?




Ia menunduk menatap lantai tempat ia berpijak. Di sampingnya, Jimin hanya bisa menampilkan senyum tipis. Sedangkan Yoongi menatap itu dengan raut lain.

" Jimin, bisa kita bicara sebentar? "
Ujar Yoongi yang segera di angguki oleh Jimin, Taehyung masih tak bergeming.


" Tuan muda Kim, ada baiknya anda beristirahat saja di kamar, pelayan kami akan mengantarkan anda. "
Sambungnya lagi.









*















Malam tiba, dan ketika itu mereka tengah makan bersama dengan suasana super canggung. Tidak!
Itu hanya berlaku bagi TaeHyung dan Jungkook saja, karena Yoongi, Jimin dan si kecil Kristin terlihat santai dengan ocehan lucu.

Taehyung makan dengan kaku dan kepala tertunduk seakan takut untuk sekedar mendongak karena Jungkook duduk tepat berseberangan dengannya.

Tak.
" Aku selesai. "

Semua mendongak menatap JungKook kecuali TaeHyung yang malah kian mengeratkan genggaman tangannya pada sendok garpunya itu.

" Selesai..? Kau tak mau tambah Jungkook-ah? "
Tawar Yoongi yang hendak meraih mangkuk JungKook untuk ia isi kembali.


" Tidak hyung, aku kenyang. Lagipula aku harus menelepon klien ku. "
Potong Jungkook cepat dan segera berlalu begitu saja.

Diam diam Taehyung menekan betapa sakitnya hati di dadanya. Ingin sekali ia berteriak kencang dan menarik tangan Jungkook untuk ia genggam kuat.


" Tuan Kim, apa anda baik-


" Aku baik baik saja. "
Potong TaeHyung cepat, segera mendongak dengan menampilkan senyum terbaiknya yang ia bisa.


" Sepertinya aku akan istirahat sekarang. "
Lanjutnya yang mulai mendorong jauh piringnya yang masih berisi separuh dari isinya, sedangkan ia pun perlahan mulai bangkit.


" Tapi anda makan terlalu sedikit, apa masakannya tidak enak? Kami bisa mengganti dengan-


" Ah, itu tidak perlu tuan Min... Masakannya enak, hanya saja saya terlalu lelah dan ingin segera istirahat saja. "


" Oh kalau begitu baiklah.. Selamat beristirahat tuan Kim... "






TaeHyung tidaklah sepenuhnya berbohong, dia memang benar lelah, baik lahir maupun batinnya. Kepalanya sungguh pusing memikirkan segala masalah yang tak kunjung usai baginya. Terkadang ia sempat berfikir untuk mengakhiri hidupnya itu adalah hal lebih baik. Agar ia bisa bergabung bersama keluarganya yang lain. Ayah, Ibu, Mama, Kakak dan juga lainnya. Bolehkah?



CtD_/KO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang