Bulan itu adalah awal dari musim semi, seluruh tanaman hias baik di taman maupun di pinggiran jalan semuanya berbunga cantik.
Cantik sekali.
Di sana, di ujung jalan yang cukup sepi, hanya terdapat beberapa orang saja pejalan kali. Terlihat sosok Kim TaeHyung yang kini tengah duduk melamun di kursi panjang tepian jalan.
Tak ada yang ia perhatikan, hanya menatap kosong pada jalanan trotoar itu.
Beberapa orang mungkin melihatnya dengan bingung, namun ada juga yang memilih acuh saja.
Taehyung tetap diam, tak peduli pantatnya yang sudah panas karena terlalu lama duduk di kursi itu dan juga kakinya yang mulai mati rasa.
Taehyung tak ada memikirkan sesuatu, dia hanya ingin merehatkan dirinya barang sejenak di kota Tokyo negara Jepang itu.
Tidak hanya untuk berlibur saja, tapi alasan utamanya ia kemari adalah karena hal bisnis.
Bagaimana pun juga ia masih waras untuk menelantarkan beribu nyawa manusia yang masih begitu bergantung akan kehidupan layak pada perusahaan milik ayahnya itu.
Ah, ayah ya?
Sebelum terbang kemari, Taehyung memang menyempatkan dirinya untuk menjenguk sang ayah di tempatnya.
Bercerita sedikit mengenai pekerjaan yang sudah ia ambil alih semenja sang ayahnya menggila.
Sejujurnya Taehyung tidaklah begitu menyukai pekerjaan jenis ini, di lain hal ia juga merasa amat bodoh dalam hal teknologi mesin canggih itu.
Tapi apa boleh buat? Hanya dia seorang yang dapat di andalkan untuk meneruskan bisnis itu.
Ayahnya mungkin gila, tapi TaeHyung tau, ayahnya pasti bisa mendengar dan menangkap setiap keluh kesahnya.
Dan di sinilah ia sekarang. Di negara sakura yang baru pagi ini ia pijaki.
Besok, ia akan kembali sibuk, sibuk menata beberapa pekerjaan nya yang harus ia selesaikan dengan cepat dan segera kembali ke negara asal.
Taehyung tak bisa berjauhan dengan sang ayah untuk rentang waktu yang lama.
" Tuan muda-
Suara itu begitu lembut dan hangat, tapi entah mengapa Taehyung selalu saja tersentak olehnya.
Daniel.
Pengawal pribadinya itu berdiri tepat rentang satu meter darinya pada sisi kiri." Ya? "
" Ini sudah sore tuan, apa tuan muda tak ingin kembali ke Villa? "
Taehyung lagi lagi kaget, benarkah ini sudah sore? Melirik pada jam tangan, barulah ia sadar, ternyata ia sudah sangat lama berdiam di kursi itu.
Membalas dengan anggukan kecil, bangkit lalu melangkah memasuki mobilnya yang terparkir tak jauh dari jalan itu.
*
Malam nya pun tiba, saat ini Taehyung sudah bersiap dengan baju santainya yang di lapisi jaket bulu.
Taehyung itu rentan dengan suhu dingin, walau ini juga bulan musim dingin.
Ia akan mudah terserang flu, pilek dan kadang langsung demam.Dompetnya ia selipkan di saku celana, dan ponsel ia masukkan di saku jaket.
Malam ini ia mau jalan jalan sebentar, jalan kaki, bukan pakai mobil.
Menikmati keindahan kota Tokyo di malam hari tampaknya tak buruk juga.
Lagipula, kapan lagi ia bisa sesantai ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
CtD_/KO
Random" Jungkook-ah, ku mohon kembalilah pada ayah.... " " Maaf hyung, aku tak bisa. Aku tidak mau lagi di perbudak olehnya! " " Jungkook-ah... Ku mohon.... " " Apa yang aku dapat, jika aku kembali...? " " Hiks.. Hiks.. Aku! Kau bisa memiliki aku, jungkoo...