" Apa kita tak jadi turun, Hyung? "
Tak menjawab, melainkan malah menghela nafas gusar. Menatap wajah tampan itu seakan tersirat rasa tak yakin.
" Apa yang tengah kau fikirkan, Hyung.? "
Menggeleng pelan, mengambil tangan hangat yang entah sejak kapan sudah bertengger apik di pipinya.
" Tidak, hanya saja a-aku.. A-aku.. "
Ia tersenyum, membawa tangan si manis lalu mengecupnya pelan, sedangkan sang korban hanya mematung. Ini masih terlalu awam untuknya.
" Aku tau, tapi kau tak perlu khawatir karena aku akan baik baik saja selama kau selalu berada di sisiku. "
Masih tak rela namu di enggan mengeluarkan pendapat.
" Ayo! "
Tak menyangka, kedatangan mereka.., tidak, tepatnya dirinya di sambut dengan girangan heboh dari para bawahan nya itu.
" Tuan?! Astaga tuan Taehyung! Ini benar anda?! "
Daniel lebih dulu merespon dengan gurat tak percaya mendominasi, ada sirat kekhawatiran di wajah rupawan itu.
Taehyung, dia tak bersuara tapi membalas dengan anggukan kecil tak lupa senyum tipisnya.
" Tuan, selama ini tuan kemana saja?! Saya sungguh panik, ketika-
" Daniel, cukup. "
" Ma-maaf tuan, saya hanya-
" Ya, aku tau kau khawatir dengaku, tapi aku sudah kembali dan baik baik saja bukan? Jadi jangan cemas lagi. "
Daniel sedikit mundur ketika sadar akan apa yang baru saja ia lakukan tidaklah begitu pantas.
" Daniel. "
" Ya tuan? "
" B-bagaimana dengan ayah? "
Taehyung meragu, entahlah. Tapi hatinya seakan berat untuk sekedar merasakan." Tuan besar baik baik saja tuan. "
Taehyung tak tau harus merespon bagaimana lagi, ia diam, namun ia sempat melirik pemuda tampan yang sedari tadi hanya diam saja di belakangnya.
Daniel dan lainnya pun juga begitu, ia bahkan baru sadar jika sang tuan mudanya tak datang sendirian, melainkan dengan sosok lain yang terlihat misterius karena penampilan nya serba hitam dan tertutup itu.
Daniel hendak membuka suara, tapi Taehyung malah lebih dulu bergerak dengan membawa tangan sosok itu untuk mengikutinya memasuki ruangan isolasi tersebut.
" Siapa yang bersama tuan muda? "
Gumamnya yang mendapat tatapan serupa dari para bawahan lainnya.*
Di dalam, Taehyung kembali berhenti tepat setelah pintu itu di tutup rapat.
Di sana, di atas sebuah kasur kecil terlihat sosok pria berambut acak tengah memunggungi mereka dengan mengenakan pakaian khas pasien.
" A-ayah... "
Panggil Taehyung pelan, nadanya nyaris bergetar. Mungkin ini efek karena ia telah cukup lama tak berjumpa bahkan berinteraksi dengan sosok itu yang tak lain adalah ayahnya sendiri.
Yang di panggil sama sekali tak menyahut, dia tetap diam dengan pandangan kosong, lurus menatap jendela kaca anti peluru dengan ukuran dua meter persegi di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CtD_/KO
Random" Jungkook-ah, ku mohon kembalilah pada ayah.... " " Maaf hyung, aku tak bisa. Aku tidak mau lagi di perbudak olehnya! " " Jungkook-ah... Ku mohon.... " " Apa yang aku dapat, jika aku kembali...? " " Hiks.. Hiks.. Aku! Kau bisa memiliki aku, jungkoo...