Flashback
*:
*:°Hari itu adalah hari dimana Yoongi yang baru saja hendak mengambil Krintin di kamar Jungkook.
Bocah itu memang sejak semalam selalu saja merengek karena ingin tidur dengan ayah angkatnya setelah si pemuda Jeon pergi kerja lima hari meninggalkan dirinya di rumah tersebut bersama Yoongi.
Membuka pintu kamar bercat coklat susu, lantas mendapati ruangan yang masih begitu kelam mengingat tirai hitam itu malih melebarkan sayapnya membentengi cahaya matahari untuk mengusik tuannya.
Yoongi tersenyum kecil, memungut sebuah boneka kelinci pemberian Jungkook untuk Kristin semalam sebagai hadiahnya karena sudah menjadi anak baik selama ia pergi kerja.
Meletakkan boneka itu di atas nakas dekat meja komputer Jungkook, disana begitu banyak alat alat kecil milik pemuda itu yang sama sekali tidak ia mengerti apa fungsinya. Tapi selembar kertasasih berbalut sedikit plastik kaca tipis yang sudah robek itu menarik perhatian nya.
Lantas meraih dan membawanya mendekati gorden dan menyibaknya sedikit.
' Undangan Pernikahan? '
Gumamnya setelah berhasil membaca tulisan cukup besar di sampul luarnya. Sekarang ia penasaran dengan bagian isi dalamnya. Undangan pernikahan siapa?Tapi setelah ia membaca dengan teliti tiap bait nama yang tertera di kertas itu, mata sipit kucingnya seketika sedikit lebih Membolal dengan rahang mengeras.
Menyimpan secepatnya kertas undangan itu di balik saku jaketnya kala menyadari pergerakan dari arah kasur besar itu.
" Yoongi hyung? Sedang apa kau di kamarku? "
Jungkook bangun dan sedikit mengusak rambutnya hingga tampak seperti singa baru bangun tidur. Kusut sekali." Oh, aku hanya ingin mengambil Kristin.. Hari ini ia ada jadwal pemeriksaan kesehatan balita di klinik dekat sini... "
" Pemeriksaan kesehatan? "
" Ya, bukankah itu baik untuk balita seumurannya? Lagipula aku sudah mendaftarkan nya kemarin. "
Jungkook menngangguk saja, membiarkan Yoongi yang perlahan mengambil alih tubuh bocah perempuan itu ke dalam dekapannya. Dan sesekali akan mendengar rengekan manja ala bocah kala tidur nyenyak nya mulai terganggu.
Yoongi hanya menepuk pantatnya beberapa kali dan berbisik lembut agar bocah itu segera bangkit dari alam mimpinya.
Jungkook sendiri masih terduduk di atas kasurnya, selimut tebal itu sungguh berantakan dan menggulung tubuh bagian bawahnya saja. Matanya entah terpusat kemana tapi yang pasti ia tengah memikirkan sesuatu dalam lamunannya.
" Jungkook-ah, cepat bangun dan bersihkan dirimu. Temui aku di ruang tengah, ada yang ingin ku bicarakan denganmu. "
*
Setelah selesai membersihkan diri dan berkemas lebih rapi, kini Jungkook pun keluar dari kamarnya menuju ruang tengah seperti yang telah di perintahkan Yoongi tadi.
Di ruang tengah itu sudah terdapat Yoongi yang sibuk menyuapi Kristin dengan makananya.
" Hyung.. "
KAMU SEDANG MEMBACA
CtD_/KO
Diversos" Jungkook-ah, ku mohon kembalilah pada ayah.... " " Maaf hyung, aku tak bisa. Aku tidak mau lagi di perbudak olehnya! " " Jungkook-ah... Ku mohon.... " " Apa yang aku dapat, jika aku kembali...? " " Hiks.. Hiks.. Aku! Kau bisa memiliki aku, jungkoo...