Chapter 16

181 7 0
                                    

"Tidak ada gunanya menangisi yang sudah terjadi."
-While you where sleeping

Happy reading!

"A-anakku..."

Saat Stella hendak memeluk Irene, Harry mencekal tangan istrinya.

Irene yang melihat itu hanya kebingungan, apa yang sebenarnya terjadi?

Tak lama dari belakang ada 2 orang berpakaian APD mendatangi mereka.

"L-lho k-kenapa ini?" tanya Irene lagi-lagi kebingungan.

"Kamu positif, Nak" jawab sendu Harry, sedangkan Stella tak kuat untuk berbicara.

Bagaikan petir menyambarnya Irene terkejut setengah mati.

Dirinya positif?

Dia terkena virus sialan itu?

Wow.

Irene terkekeh melihat candaan papanya, nggak lucu bercanda di keadaan seperti ini, bukan?

"Papa apaan sih? nggak mungkin lah" sangkal Irene.

Harry menghela pasrah. "Kamu positif! kamu juga punya penyakit jantung! dokter bilang kamu sering ke rumah sakit kalau tengah malam!" ucap Harry yang meninggikan suaranya.

Irene terkejut mendengar hal itu, diri nya terdiam sebentar, memcoba menerima situasi saat ini.

"K-kenapa kamu bohong sayang... papa sama mama bisa bantuin kamu... kenapa kamu harus bohong..."  Irene bisa melihat tatapan terluka di mata mama nya.

"Permisi, saya harus membawa nona Irene untuk karantina." ucap salah satu orang di belakang Harry dan Stella.

Mendengar hal itu membuat Irene semakin menjatuhkan air matanya.

Mimpi apa ia semalam?

Ini mimpi, bukan?

"M-maafin Irene pa, ma... " Irene merapatkan kedua telapak tangannya di depan mukanya.

Mata Harry mulai memerah, bagaimana bisa anaknya selama ini menyembunyikan penyakit yang parah ke orang tuanya?

Sebagai orang tua, mereka berdua merasa gagal mendidik anaknya, walaupum bukan anak kandung tetaplah, mereka yang membesarkannya.

Kedua orang ber-APD mulai membawa Irene ke dalam mobil.

Stella hanya bisa menangis meratapi nasib putrinya yang malang.

Harry menengadah ke atas agar air matanya tidak jatuh.

"Setelah ini rumah anda akan di semprot dan anda akan karantina mandiri di rumah. saya pamit, terimakasih."

Apa gunanya menangisi hal yang sudah terjadi?

Percayakan semua pada Tuhan.

Yang percaya, akan di selamatkan.

***

COVID-19[END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang