Manusia tau bahwa mereka akan mati, namun mereka hidup seperti mereka tidak akan mati.
-49 daysHappy reading!
Setiap makhluk hidup akan mati pada waktu nya, dimana mereka akan dipanggil oleh Tuhan. tetapi kenapa manusia seolah olah mereka tidak akan pernah mati?
Kenapa tidak pernah dikasih petunjuk bahwa mereka akan mati? Itu karena agar manusia sadar diri siapa mereka.
Mereka hidup semau mereka tanpa memikirkan Tuhan akan mencabut nyawanya.
Manusia selalu hidup seolah tidak ada yang menciptakannya, hidup seolah tidak tahu siapa itu Tuhan, dan akan sadar siapa Tuhan di saat Tuhan hendak mencabut nyawa nya, Benarkah seperti itu?
***
"Masih sesak?"
Irene menggeleng lemah.
"Baik, jika butuh sesuatu atau ada apa-apa pencet tombol itu ya." ucap dokter lalu keluar.
Irene merasa dirinya sangat lemah daripada kemarin.
Wajahnya sudah seperti mayat hidup.
Badannya semakin kurus.
Dokter ingin membatalkan kunjungan orang tau Irene tetapi Irene memaksa untuk bertemu.
Dan terpaksa dokter menuruti permintaan Irene.
Kondisi Irene sudah benar-benar parah.
Ia bahkan tak kuat untuk duduk.
Tetapi ia masih sedikit senang karena hari ini orang tuanya akan mengunjunginya.
Uhuk! uhuk!
Irene meminum segelas air yang disediakan.
Batuknya semakin ganas, sesak dan nyeri di dadanya semakin parah tetapi ia berusaha terlihat baik-baik saja untuk menunjukkan kepada dirinya sendiri dan kedua orang tuanya.
Irene juga berusaha untuk duduk agar lebih mudah berkomunikasi dengan orang tuanya nanti.
Tetapi tak bisa.
Di paksa sekuat apapun tak bisa karena kondisinya sudah seperti mayat hidup.
Irene hanya bisa menghela nafas pasrah.
Ia benar-benar tak sabar untuk bertemu dengan orang tuanya.
Sudah lama ia tak bertemu keduanya, benar-benar rindu.
Ah, nggak sabar nanti siang.
***
13.00
Irene menengadah ke atas langit-langit atap rumah sakit, ia sedang menunggu kedua orang tuanya datang.
Saat sedang tenggelam dengan pikirannya, tiba-tiba dokter masuk dan menghampiri nya.
"Orang tua Irene sudah datang, mohon tetap berbaring di ranjang saja ya."
Irene tersenyum lalu mengangguk berkali-kali.
Dokter keluar menyisakan Irene dengan kebahagiaan kecilnya.
Muncul dua orang pasangan suami istri mengunjungi satu-satunya putrinya.
Irene menoleh ke arah jendela kaca luar dan terkejut melihat kedua orang tanya datang.
Stella hampir menangis melihat putrinya terbaring di ranjang rumah sakit ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
COVID-19[END)
Short StoryJANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA! [PROSES REVISI] ( SELESAI ) Cerita ini, tentang gadis berusia 17 tahun yang terkena virus bernama Virus Corona atau bisa disebut Covid-19. Sejak dinyatakan positif corona, hidupnya penuh dengan penyesalan dan rasa k...