Keesokan harinya, Rose dengan sibuk menatap riasan make up di wajah Lisa. Lisa hanya diam dan termenung dengan apa yang ia putuskan untuk kedepannya.
Lisa menatap Jisoo yang sedang menatapnya sambil tersenyum kearahnya. Lisa membalas senyuman Jisoo kecil dan tanpa sadar setetes air mata keluar begitu saja membuat Rose dan Jisoo terdiam membeku.
Lisa menghapus air mata dari pipinya dan tersenyum lebar kepada Rose dan Jisoo seperti mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja, dan akan baik-baik saja.
Rose menatap Jisoo, ia bingung untuk melanjutkan rencana ini atau tidak. Ternyata Jisoo yang paham dengan sorot mata Rose membalasnya dengan menganggukkan kepalanya.
Setengah jam kemudian Rose selesai mendandani Lisa. Ia tersenyum dengan hasilnya yang sangat mirip yang diinginkan Jisoo.
"gimana? Hebat kan gw?" tanya Rose membanggakan kemampuannya dengan melipatkan kedua tangannya di dada
Jisoo memberikan jempolnya kearah Rose dan Rose hanya mendengus mendapatkan pujian yang tak ia bayangkan.
Jisoo mendekati Lisa yang menatap dirinya sendiri di cermin. Jisoo menggeser kursi tersebut untuk berhadapan dengan nya. Lalu Jisoo duduk di lantai dengan memegang tangan Lisa dengan erat.
"Lisa!" panggil Jisoo membuat Lisa tersenyum, "kali ini gw yang beresin semuanya. Dan gw minta maaf, Gw udah kasih dia sekali kesempatan waktu itu. Gw kira dia bakalan belajar dari apa yang terjadi waktu itu!" ujar Jisoo dengan lembut, "apa yang harus gw lakuin buat ngehukum dia? Gw gak mau gegabah dan ngambil keputusan yang bikin lu sengsara nantinya. Gw juga butuh persetujuan lu!" jelas Jisoo dengan meletakkan kedua tangan Lisa di kepalanya
Lisa terdiam mendengar ucapan Jisoo, ia melepaskan genggaman Jisoo dan memegang kedua pipi Jisoo lalu dengan lembut menariknya agar menatap tepat di matanya.
"tolong, buat rekayasa kalau Lisa kecelakaan!"
Permintaan Lisa membuat Jisoo dan Rose terdiam.
"seolah-olah mobil yang lisa tumpangi masuk kejurang dan meledak!" jelas Lisa, "bisa?" tanya Lisa dengan senyum yang tercetak di bibirnya
"lu tahu konsekuensinya kan?" tanya Rose cepat
Lisa menganggukkan kepanya, "Lisa tau. Jadi, bisa?" tanya Lisa lagi
Jisoo menatap Rose sekilas lalu menatap Lisa dengan menganggukkan kepalanya, "apapun! Asal hati lu sembuh, Lis!" ujar Jisoo dengan senyum dibibirnya termasuk Rose juga menatap Lisa dengan senyumannya.
"dan..!" Lisa melepaskan anting yang ia pakai lalu memberikan pada Jisoo, "tinggalkan ini di dekat tempat kecelakaan atau di dekat jurang. Kalau dia memang ketempat itu dan melihat ini dia akan percaya!"
Jisoo menganggukkan kepalnya dan menyimpan anting tersebut di kantung nya.
Brakk...
Lisa, Jisoo dan Rose menoleh kearah pintu kamar Jisoo yang mendapati Jennie yang terengah-engah.
Jennie menghembuskan napasnya secara perlahan-lahan lalu menatap Lisa, Jisoo dan Rose, "semuanya selesai!" ujar Jennie
Lalu Jisoo berdiri dan membantu Lisa berdiri juga, "kalau gitu kita berangkat ke bandara! Gak ada waktu lagi!" ucapan Jisoo membuat mereka menganggukkan kepalanya.
Di sepanjang perjalanan Rose menjelaskan apa yang tadi Lisa rencanakan dan itu membuat Jennie terkejut sekaligus takjub. Menurut Jennie itu adalah hukuman yang pantas untuk Jungkook rasakan. Dan Jennie tau konsekuensinya.
Mereka, Jungkook dan Lisa. Akan sama-sama terluka untuk hal ini.
Sesampainya di bandara, Jennie memberika semua keperluan Lisa. Dan memberikan sedikit uang yang ia simpan termasuk Jisoo dan juga Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH! My Girl 2
FanfictionJungkook dan Lisa yang awalnya berstatus berpacaran, dan sekarang status mereka berganti menjadi suami istri. Dengan perjalanan yang begitu rumit dan saling menunggu. Itu masa-masa dimana Jungkook dan Lisa mempertahankan hatinya. Hati yang biasanya...