Sesampainya di rumah Lisa. Jisoo, Joon dan Kookie turun dari mobil. Jisoo menggandeng Kookie, mereka membuka Rumah dengan semangat kecuali Joon.
"MAMI, KAMI PULANG!" Teriak Kookie yang begitu nyaring tetapi tak ada jawaban sama sekali, "MAMI?" panggil Kookie dengan berteriak cukup nyaring melebihi tadi.
Jisoo menengok kanan dan kiri, ia memincingkan matanya pada kulkas. Karena tak terlihat, Jisoo berjalan lebih dekat. Dan ada sebuah noted dari Lisa.
"Jisoo, tolong titip anak-anak Lisa dulu. Lisa mau ke kantor pusat untuk kelanjutan proyek ini. Maaf merepotkanmu!"
Kurang lebih seperti itu lah noted dari Lisa untuk Jisoo. "sayang. Mami kalian pergi ke kantor jadi Aunty yang akan menjaga kalian sampai mami kalian datang!" jelas Jisoo
Kookie hanya menganggukkan kepalanya dan duduk di tempat yang khusus untuk Kookie duduk. Sementara itu Joon hanya menatap Kookie sesaat dan tersenyum kecil.
"hayo.. senyum deh! Kok Joon cakep banget sih kalau senyum begitu!" komentar Jisoo yang membuat Joon terkejut
Tak terhitung detik Joon langsung menggantikan ekspresinya seperti semula membuat Jisoo kecewa. Tanpa memperdulikan, Joon pergi begitu saja ke lantai 2.
"hey Joon. Kompres mata mu pakai es batu. Biar gak bengkak!" teriak Jisoo yang dihiraukan oleh Joon
Jisoo yang melihat itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dan mengambil beberapa es batu untuknya, Kookie dan Joon. Meskipun Joon tak menjawab kalau dirinya ingin.
"nah Kookie, tiduran di sofa ya. Kompres dulu matanya. Biar gak bengkak!" ujar Jisoo yang langsung diangguki oleh Kookie
Kookie pun turun dari kursinya dan berlari kearah sofa dan terlentang, "aunty, udah. Ayok mulai operasi!" ujar Kookie dengan sedikit candaan yang membuat Jisoo terkekeh pelan melihat kelucuan Kookie.
Jisoo langsung menaruh kantong es batu pada mata Kookie pelan-pelan, "Kookie, ini tahan ya. Aunty mau ngasih ini ke Hyung mu!" pinta Jisoo yang langsung diangguki oleh Kookie.
Jisoo langusng naik ke lantai 2. Ia seperti berharap bahwa Joon akan menyambutnya meskipun dengan wajah datarnya itu. Jisoo terdiam saat ia ingat bahwa ia tak tau yang mana kamar Joon. Ingin bertanya tapi Jisoo malas balik lagi atau berteriak. Dengan percaya diri Jisoo menggunakan feeling nya.
Beberapa detik Jisoo terdiam dengan dua kamar di depannya. Dan ada tulisan ROOM JOON. Jisoo tersenyum melihat kamar Joon. Jisoo membuka pelan-pelan, saat ia ingin memanggil Joon, mulutnya terhenti saat mendengar suara tangisan Joon pertama kalinya.
"kenapa papi kaya gini? Joon harus apa supaya papi pulang? Joon sudah berusaha buat jaga adik dan mami. Tapi kenapa papi kaya gitu?"
Jisoo mendengarkan apa yang Joon katakan. Jisoo tersenyum kecut.
"Joon butuh papi, adik butuh papi. Dan mami butuh papi!"
Dan sekarang Jisoo tau, se dewasanya Joon dalam berpikir. Tetap saja Joon masih anak-anak yang membutuhkan figur seorang ayah untuknya.
Jisoo terdiam, seandainya ia bisa mengatakan bahwa papi mereka ada disini. Ada di kota yang sama. Tapi ia tak berani, karena ini butuh izin dari Lisa juga.
"kenapa papi pura-pura gak kenal kami tadi!"
Jisoo terdiam mendengar ucapan Joon. Ia menutup mulutnya terkejut, dalam hatinya ia bertanya-tanya. "apa maksudnya? Tadi? Jungkook? Bertemu? Astaga!" Jisoo menutup mulutnya. Tanpa kata Jisoo berlalu begitu saja. Jisoo berjalan cepat untuk turun dari lantai dua. Ia duduk di sofa, "kenapa Joon bisa tau? Kalau papi nya Jungkook!" Jisoo masih tak percaya dengan apa yang ia dengar
KAMU SEDANG MEMBACA
OH! My Girl 2
FanfictionJungkook dan Lisa yang awalnya berstatus berpacaran, dan sekarang status mereka berganti menjadi suami istri. Dengan perjalanan yang begitu rumit dan saling menunggu. Itu masa-masa dimana Jungkook dan Lisa mempertahankan hatinya. Hati yang biasanya...