Chapter 1

2.8K 295 20
                                    

Suara dentuman musik khas 'klub malam menggema di seluruh ruangan. Bau alkohol bercampur wangi parfum mahal menguar di segala sudut. Sebagian besar diantara para pengunjung menghabiskan tenaganya di lantai Disko, dan beberapa diantaranya yang berpasangan sibuk bercumbu di beberapa tempat.

Semua orang yang ada di sana terlihat sangat menikmati hiburan mereka, tak terkecuali dengan dua pria yang duduk di meja paling ujung yang ada di club' itu dengan tujuh botol alkohol yang telah tandas mereka teguk.

"Jadi sekarang kau sendiri? Perlu kucarikan?" Suara yang keras itu membuat pemuda tersebut menoleh dan menjawab tidak setuju dengan gelengan kepalanya.

Suara musik memekakkan telinga dan suara dentingan antar gelas semakin menambah kesan disini.

"Ya! Kim Taehyung! Kau yakin?" pria bernama park jimin kembali ingin tahu mengapa sahabatnya tidak tertarik lagi menjalin hubungan dalam satu bulan terakhir ini, dan baru kemarin dia memutuskan pacar.. Ah bukan pacar karena setiap perempuan yang Taehyung kencani semuanya hanya suka dengan kemewahan kim Taehyung.

Begitu pula Taehyung, dirinya tak pernah menganggap cinta itu ada. Dia menampik hal itu. Satu-satunya tujuannya menjalin hubungan dengan seorang perempuan hanya untuk menuntaskan hasratnya saja sebagai seorang pria, dan juga karena Taehyung merupakan orang yang cepat bosan dalam menjalin suatu hubungan. Sebab itu jika Taehyung memiliki kekasih, waktunya tidak akan berlangsung lama. Tidak sampai satu bulan, kekasih dari seorang kim Taehyung pasti sudah berganti.

Park jimin memperhatikan Taehyung yang sedikit demi sedikit meneguk minuman di gelasnya. "Jangan sampai mabuk oke, aku akan bergabung dengan mereka dulu. Atau kau mau ikut?" Taehyung menggeleng menolak dan dia tetap meneguk minumannya.

Jimin meninggalkan Taehyung untuk bergabung menari di tengah ruangan yang agak gelap, tetapi di terangi oleh gemerlap lampu disko yang berkerlap-kerlip dan diiringi oleh musik yang memekakan telinga.

Sial!

Taehyung mengumpat.

Dia baru sadar ada sesuatu yang lain langsung menyerang kepalanya secara tiba-tiba. Dia memperhatikan gelas yang dipegangnya kini, minumannya tersisa sedikit dan dia baru sadar ada sisa sesuatu di dalamnya.

Dengan kesadaran yang masih bisa, Taehyung turun dari tempat duduknya, berjalan seperti tidak terjadi apa-apa. Taehyung tahu, jika dia linglung dan sangat terlihat pasti wanita-wanita akan menghampirinya.

Taehyung mencari celah untuk keluar dari tempat ini dan dia tidak peduli dengan jimin, Taehyung meninggalkannya.

Taehyung merasa tubuhnya semakin panas di tambah lagi atmosfer tempat ini akhirnya semakin bertambah panas. Taehyung melepas dasi yang serasa menyekik lehernya, dia ingin cepat keluar. Memalukan jika dia pingsan disini.

Bukh!

Taehyung mengangkat wajahnya yang gusar menatap seseorang yang menabraknya.

Taehyung memperhatikan wajah seorang gadis di hadapannya, perempuan itu mempunyai mata yang sangat indah.

Taehyung mendekat, membuat gadis itu semakin melangkahkan kakinya mundur. Taehyung memperhatikan gaya busana perempuan ini, ukuran dressnya di atas lutut kakinya dan dia memamerkan lehernya dengan menggulung rambutnya ke atas.

"Tolong antar aku pulang" ucap Taehyung nyaris berbisik, Sembari mengeluarkan kartu namanya.

"Ta-tapi-"

"Aku akan membayarmu!" lanjut Taehyung.

Dia tidak mungkin bisa pulang dengan keadaan seperti ini, dia mabuk dan tubuhnya semakin panas saja. Dia harus segera berendam di air dingin.

Awalnya gadis itu tak mengerti dengan perkataan pemuda dihadapannya yang mengatakan tentang bayaran. Tunggu! Apa pria itu menganggap dirinya sebagai wanita penghibur disini?

Walaupun gadis itu semula tidak mau, tapi hatinya tetap tergerak untuk membantu Taehyung. Langsung saja dia memeluk lengan kiri Taehyung, dan membawanya keluar dari tempat iblis itu.

*

"Sudah sampai, kalau begitu aku pulang dahulu. Ini kartu namamu, tuan. Dan satu hal lagi, aku tak butuh bayaran. Aku tidak mengharapkan uangmu karena telah membantumu"

Gadis itu mengantarkan Taehyung sampai kamar apartemen pria itu, dia tidak mungkin meninggalkan Taehyung yang sudah nyaris pingsan itu begitu saja.

Taehyung tiba-tiba membuka matanya, dan mendengus kasar. dia memperhatikan bibir itu. Bibir yang sedari tadi diperjalanan terus mendumel yang mengatakan tubuh Taehyung terbuat dari apa, sehingga menjadi seberat itu.

Taehyung menutup pintu apartemennya dengan tepukan tangannya, karena sebelumnya gadis itu sengaja membiarkan pintu itu terbuka untuk dirinya segera keluar.

Taehyung tidak akan menyalahkan siapapun yang membuat tubuhnya seperti ini.

Untuk sekarang...

Taehyung akan menyalahkan gadis itu, perempuan di hadapannya ini benar-benar...

Entah sejak kapan Taehyung sudah menarik lengan gadis itu- membuat tubuh gadis itu terjatuh tepat diatasnya. Taehyung menarik tengkuk gadis tersebut, menyatukan bibirnya dengan bibir gadis itu. Melumatnya disana, ini akibat tubuhnya yang semakin tak terkontrol.

Ya, Taehyung menyalahkan gadis itu. Siapa suruh muncul di hadapannya?

Dan gadis itu? Percayalah! Dia hanya diam tak berkutik, bahkan untuk sesaat dia lupa bagaimana caranya bernafas. Rasanya nyawanya sudah pergi jauh beberapa detik yang lalu, saat pria yang tidak dikenalnya itu dengan lancangnya menyatukan bibir mereka.

Saat Taehyung dengan sekali jurus telah merubah posisi mereka berdua dengan sang gadis yang berada di bawah, dia masih tetap sama. Tidak memberikan respon apapun, belum juga bergeming...














 Tidak memberikan respon apapun, belum juga bergeming

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°Kim Taehyung°

°Kim Taehyung°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°Park jimin°







*****

Bagaimana chapter 1??

Mau dilanjutin ngak nih?!!

50 vote? Can you??

One Spring NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang