Memberi vote susah ya?
Meringkuk kedinginan. Diantara air mata yang menumpuk karena kepedihan yang dirasanya, Taehyung terpejam dengan kelewat damai. Sayangnya liquid bening itu tidak pernah menitik. Walaupun sudah sangat banyak menggenang berkumpul di kelopak matanya.
Tawa perempuan itu berdengung dalam kepalanya secara berulang-ulang. Memburai kenangan yang ia simpan dalam-dalam, bertahun-tahun silam.
Di sudut Daegu, bocah berusia 5 tahun itu tergopoh memasuki kediamannya. Ia yang tergesa turun dari mobil mengabaikan teriakan sang ibu. Tawanya menggema berbarengan dengan decitan sol sepatu yang ia kenakan.
"Byuntae hati-hati! Kau bisa jatuh, sayang"
Ibunya berteriak saat melihat Taehyung menaiki tangga tanpa mengurangi kecepatan kakinya. Wanita itu menggeleng saat Taehyung bahkan tak mendengarkan apa yang ia katakan.
"Nunaa!" Taehyung memekik senang.
Menghambur pada sang kakak yang duduk diam di atas ranjang.
"byuntae sudah pulang?" tanyanya seraya menyingkirkan buku yang berada di atas pangkuannya.
Taehyung mengangguk antusias.
"Apa saja yang byuntae pelajari di sekolah hari ini?"
Bocah itu tergesa mengeluarkan buku-bukunya. Matanya berbinar saat buku gambar dengan sampul warna-warni itu berada dalam genggaman tangannya.
"byuntae tadi menggambar Eomma, Appa, Nuna, dan byuntae. Lihat nuna! Bagus 'kan?"
Sang kakak memperhatikan apa yang Taehyung tunjukkan. Senyum mengembang di bibirnya. "Ini bagus sekali. byuntae benar-benar pandai. Apa kita sedang berada di taman bermain?"
"Heumm... byuntae dan yerim-ie nuna naik kuda berputar. Liburan nanti kita minta Appa dan Eomma membawa kita ke taman bermain ya, Nuna?"
Senyum yang semula lebar itu perlahan menghilang dari gadis yang lima tahun lebih tua. Ia tatap adiknya dengan mata sayu.
"byuntae bisa pergi dengan Eomma dan Appa"
Si kecil Taehyung mengernyit tak mengerti. "Nuna tidak mau pergi lagi? Kita sudah lama tidak jalan-jalan bersama. Yerim-ie nuna tidak sayang byuntae lagi?"
Yerim menggeleng panik. Ia tangkup pipi chubby adiknya dengan mata berkaca-kaca. "Nuna sayang byuntae. Sayaaang sekali," jawabnya tulus. "Tapi nuna tidak bisa pergi—"
"Yerim-ie nuna masih sakit?"
Yerim mengganguk sedih. Saat seharusnya ia bermain bebas di luar sana, tak bisa yerim lakukan seperti yang lainnya. Jantungnya bermasalah. Yerim bahkan tak bisa pergi ke sekolah. Entah sudah berapa kali gadis itu keluar-masuk rumah sakit. Orang tuanya tak mau mengambil resiko, hingga yerim terpaksa belajar dengan guru privat di rumah.
"Maafkan nuna, byuntae bisa pergi dengan Eomma dan Appa. Mereka pasti mau"
Taehyung mencebik. Tak lama, matanya membola. "Yerim-ie nuna kenapa menangis?" tanya Taehyung sembari mengusap air mata yerim. "byuntae minta maaf. byuntae akan menunggu sampai yerim-ie nuna sembuh. Kita pasti pergi bersama"

KAMU SEDANG MEMBACA
One Spring Night
RomanceFOLLOW DULU, SEBELUM BACA!! 18+ Kim Taehyung, seorang pria yang tidak pernah jatuh cinta. dia Seorang playboy, memiliki banyak kekasih hanya untuk menuntaskan hasratnya saja, tanpa unsur cinta. Namun siapa kira, jika ada Seorang gadis bernama kim ji...