Chapter 19

1.3K 228 43
                                    

Boleh santet wattpad ngak?🔪

Aku sudah selesai ngetik! Dan tiba untuk Up—
Eh textnya terhapus😭
Terpaksa harus ulang lagi dari awal.

–jadi tolong hargai kerja keras author dengan vote dan komen, follow akun Via juga–

Plisslah hargain

___________________________



"I-irene?" seru jisoo pelan sembari mengeratkan pelukannya terhadap tubuh atlantis.

"Hai, lama tidak bertemu jisoo, bagaimana kabarmu" timpal irene sembari tersenyum.

Jisoo tidak habis pikir. Apakah orang ini baru saja tersenyum kepadanya.

"Apa kau hanya akan berdiri terus disana? Duduklah, aku ingin mengatakan sesuatu." tanpa diduga itene bangkit dari duduknya dan menarik lengan jisoo lembut— menuntunnya untuk duduk  di sebelahnya.

Sial, tolong sadarkan jisoo saat ini atas sikap perempuan di hadapannya kini.

"Siapa namanya?" ujar irene sambil mengambil ahli atlantis ke dalam pelukannya.

"A–atlantis..." jawab jisoo masih tercengo. Karena irene kali ini benar-benar berbeda dengan irene dua tahun lalu, yang selalunya kasar dan tak berperasaan.

"Jisoo, ada apa dengan atlantis? Kenapa dia sama sekali tidak merespon panggilanku!" ucap irene memperhatikan mata anak itu lekat.

"Dia s-sakit, mengidap.." jeda sebentar "Autisme."

"Apa? Bagaimana bisa?" lanjut irene kali ini benar-benar terlihat gurat kesedihan di wajahnya. Jisoo tidak menjawab, dia tertunduk sedih.

"Jis, aku kemari hanya ingin menyampaikan permintaan maaf padamu!" irene yang semula mengendong atlantis jatuh berlutut dihadapan jisoo sembari menyatukan kedua tanganya.

Jisoo jelas terkejut. Sungguh kejutan apalagi ini? Dia tidak berhalusinasi'kan jika seorang Irene meminta maaf padanya saat ini.

"I-irene apa yang kau lakukan? Bangunlah!" jisoo menuntun irene untuk kembali duduk.

"Kau mau kan memaafkan aku?" tanya irene yang sudah menangis. Jisoo hanya diam. Sungguh dia bingung dengan situasi sekarang.

"Jisoo, kembalilah pada Taehyung, bahagialah selamanya dan besarkan anak kalian ini. dia membutuhkan ayahnya bukan? Aku ingin kalian bersatu.."

"Aku minta maaf, aku benar-benar minta maaf atas semua perbuatan jahatku yang telah aku lakukan untuk memisahkan kalian berdua." irene semakin menangis sesenggukan.

Jisoo langsung mendekap irene kepelukannya dan berusaha menenangkannya,
"Hei tenanglah, aku sudah memaafkanmu kok! Jadi tenangkan dirimu dan bicarakan dengan baik okay? Aku akan mendengarkanmu." sarkas jisoo sembari mengelus-elus punggung irene yang bergetar hebat.

"Kau tahu? Setelah 2 tahun ini aku menyadari sesuatu jisoo—
kalau aku sebetulnya tidak benar-benar mencintai Taehyung, aku sadar bahwa aku hanya ter-Obsesi untuk mendapatkannya. Aku tidak ingin tersaingi oleh siapapun termasuk dirimu, karena menurutku aku harus bisa mendapatkan semua yang kumau. Maaf atas keegoisanku itu jisoo___"

"Sekarang aku sudah sadar, dan menyadari jika laki-laki yang benar-benar mengisi hatiku sejak awal adalah Junmyeon.
Sejak kau pergi, dan Taehyung sadarkan diri setelah sebulan kemudian— aku.. aku sama sekali tidak pergi menemuinya jisoo, aku bahkan tidak peduli kepadanya! Aku malah pergi bersenang-senang dengan mengajak junmyeon untuk keluar negeri guna merayakan kelulusan kami.
Jadi aku minta, sekarang bersatulah dengan nya jisoo, agar aku tidak dihantui oleh kesalahan itu lagi!
Aku mohon.. Aku ingin hidup tenang, aku ingin memulai hidup baru dengan junmyeon, kali ini saja turuti permintaanku ini.. Demi bayiku jisoo." lanjut irene yang mendapat tatapan tak percaya dari jisoo.

One Spring NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang