Chapter 15

1.3K 214 50
                                    

Hai, via kembali setelah 1 ½ bulan menghilang ;)

Btw, masih adakah yang nungguin cerita ini :'(

Jadi, pikir panjang ingin melanjut cerita ini. Pasalnya udah dilupain..











•••

Happy reading



















2 Tahun kemudian

"Atlan... Lihat uncle sayang"

Pria tampan berjas hitam itu sedang mengendong anak berusia satu tahun di tengah ruangan. Ia sibuk mencari perhatian si kecil yang sedang asyik dengan robot ditangannya.

Chanyeol dengan jahil merebut boneka robot tersebut dari tangan si kecil yang sukses membuat anak kecil itu menangis dalam gendongannya. Chanyeol tertawa pelan lalu mengembalikan robot itu padanya kembali, barulah tangisan anak itu berhenti. Dan ia kembali sibuk dengan dunianya sendiri.

"Atlan cengeng banget, tapi uncle sayang" sebuah kecupan gemas mendarat dipipi tembem anak itu.

Drap

Drap

"Atlantis lagi apa dengan uncle cayo, sayang?"

Suara lembut jisoo yang baru muncul dari ruang dapur menarik intensi anak kecil dalam gendongan chanyeol.
Kepalanya terangkat ia menatap ibunya dengan senyuman gusi menggemaskan, dan detik berikutnya ia mulai masuk ke dalam dunia yang ia bina lagi.

Wanita cantik berkulit putih berstatus ibu dari atlantis itu mendudukan diri diatas sofa ruang tengah setelah meletakkan Nampan berisi kopi susu untuk chanyeol dan setoples biskuit coklat yang ia buat beberapa jam yang lalu.

Bibir tipisnya mengukir senyuman indah, tak terasa sudah dua tahun berlalu 'atlantisnya tumbuh dengan penuh kasih sayang walaupun masih ada yang kurang.

"Minum kopimu dulu yeol, nanti keburu dingin" gumamnya

Chanyeol mengangguk dan masih menimang-nimang atlantis, sesekali mencium pipi anak itu.

Jika dilihat dari fisiknya, pasti mereka yang pertama kali melihat atlantis mengira ia seperti anak kecil lainnya, Nyatanya anak itu menderita kelainan sejak lahir yaitu Autisme.

Tubuhnya yang gendut, pipi tembem, kulit putih bersih, bulu mata lentik, alis yang sempurna, rambut tebal berwarna hitam dan memiliki senyuman gusi yang menawan turun dari ibunya, serta mata indah namun tajam seperti ayahnya.

Jisoo tersenyum kecil memandang wajah merengut anaknya karena chanyeol yang kembali menganggunya.

"Atlan, kamu main disini dulu yah sayang" chanyeol meletakkan tubuh chubby atlantis diatas carpet tebal di depan televisi. Anak itu langsung tenggelam dengan robot-robotan yang menarik seluruh perhatiannya.

Chanyeol duduk disofa kosong berhadapan dengan sofa yang diduduki oleh jisoo dan meraih cangkir berisi kopi susu diatas meja lalu meneguknya perlahan.
"Rasanya enak, seperti biasa" pujinya.

Pria itu meletakkan cangkirnya diatas meja semula, "atlantis anak yang pintar, dan sangat manja padamu" tukasnya.

Jisoo memandang atlantis yang bermain sendiri, "atlantis memang anak yang pintar dan istimewah"

One Spring NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang