Chapter 3

2.2K 279 19
                                    

Vote!

.

Jisoo membuka matanya dari balik selimut tebal itu matanya membengkak setelah menangis semalaman.

"Kau bisa mandi sekarang" ucap pria bersuara bariton itu dari arah cermin. Jisoo tak menanggapi, dengan langkah tertatih jisoo mulai berjalan memasuki kamar mandi. Namun ia kembali membungkuk sembari menumpukan tangannya di lutut. Bawahannya terasa perih karena digempur cukup brutal. Dan ini sangat asing untuk jisoo.

"Kenapa perih sekali..." lirih jisoo kembali menangis. Ini benar-benar gila. Ia kembali teringat bagaimana dalam beberapa sentakan saja, pria maniak itu berhasil merenggut kehormatannya secara paksa. Dan tanpa bersalah, pria itu bersikap santai seolah tak terjadi apa-apa. Jisoo benar-benar ingin mati saja.

Merasa tak ada suara pintu yang tertutup, Taehyung yang sibuk memasangkan dasinya melongokkan kembali kepalanya ke arah jisoo. Ia berjalan menuju jisoo yang masih membungkuk menahan nyeri di bawah sana.

"Apa yang—"

Jisoo begitu terkejut ketika Taehyung menggendongnya ala bridal. Tak lama kemudian, Taehyung mulai membawa jisoo menuju kamar mandi. Mendudukannya di bathtup yang telah terisi air hangat.

"Cepatlah! Aku bisa terlambat pergi ke sekolah" ucap Taehyung lalu pergi dari sana.

Jisoo membuang nafasnya kasar
"apa dia masih sekolah?" lirihnya.

Jisoo menenggelamkan dirinya ke bathtup. Airmatanya sedari tadi tak hentinya menetes. Bagaimana ini? Ia benar-benar tak bisa melupakan kejadian itu. Kejadian yang membuat batinnya sekarang menjerit.

*

Taehyung menatap pintu kamar mandi yang tertutup itu dengan sendu.

Sibuk berkutat dengan pikirannya sendiri hingga tidak sadar jisoo sudah memakai handuknya dan keluar dari kamar mandi.

Krett~

Langkah jisoo yang ragu itu membuat Taehyung sadar akan kehadiran jisoo yang sudah selesai mandi. "Kenapa lama sekali?" tanya Taehyung.

Jisoo tak menjawabnya, melainkan beralih pada lantai dimana pakaiannya berserakan. "Lihat!
Gara-gara perbuatanmu, seragamku tidak bisa lagi aku kenakan. Aku memakai apa hari ini?!" jisoo tak dapat membendung airmatanya. Dan lagi, bening kristal itu harus kembali menitik dari kedua mata indah miliknya.

"Berhentilah menangis!" Taehyung kemudian meraih ponselnya, lalu menelpon seseorang.

"Ya. Ukurannya kecil saja. Tubuhnya begitu mungil" kata Taehyung yang berbicara dengan seseorang di sebrang sana, sesekali melirik tubuh jisoo.

Tak lama kemudian...

Tok tok tok

Taehyung beranjak dari duduknya, dan membuka pintu apartemennya. Terlihat seorang pria dibalik sana menunduk dan menatap Taehyung sembari memberikan bungkusan. Taehyung mengambilnya, dan kembali menutup pintu.

Ia langsung memberikan bungkusan itu pada jisoo. "Cepatlah kenakan! Aku bisa terlambat karenamu" pinta Taehyung sambil menunjuk sebuah walk in closet. Taehyung meneguk salivanya sendiri saat melihat lekuk tubuh jisoo yang berjalan melewatinya hanya memakai handuk, lalu dengan cepat dirinya mengalihkan tatapannya.

One Spring NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang