Chapter 2

2.5K 301 32
                                        

VOTE!

.

"Hey-hey! Apa yang kau lakukan!" setelah beberapa menit mengumpulkan kesadaran, gadis itu pun mampu mengeluarkan kalimat.

"Menjauhlah dariku" teriak gadis itu mulai panik, karena pria tersebut semakin merapatkan tubuhnya pada dirinya.

Bukan malah menjauh, pria itu malah memiringkan kepalanya, lalu mendekati leher gadis itu dan menyesap kuat hingga membuatnya meringis di antara tiga rasa. Rasa geli, terkejut dan juga sedikit sakit karena terlalu kuat disesap oleh sang pria.

Gadis itu mendorong tubuh Taehyung dengan kuat, namun sialnya ia dapat merasakan suatu benda yang mengeras pada perutnya.

"Kim ji-soo. Namamu cantik juga!" Taehyung tersenyum kecut saat melihat sebuah papan nama masih tertempel lekat di kemeja yang dikenakan sang gadis.

"Tidak- tidak. Kumohon jangan!" gadis yang bernama jisoo itu menggigit bibir bawahnya keras.

"Hentikan—" jisoo mendorong pria dihadapannya. "Apa kau sudah gila, huh!? Lepaskan aku!" jisoo memberontak sebisa mungkin.

Taehyung kemudian menjauhkan wajahnya dari leher jisoo. Ia menatap mata jisoo dengan tatapan menggelap dan penuh gairah. "Kau sudah mengundangku" kata Taehyung yang langsung membungkam mulut jisoo dengan kasarnya.

"Hhhmmppp" jisoo menggelengkan kepalanya dengan menutup rapat bibirnya itu. Ia benar-benar merasa pening dicium tiba-tiba. Mata jisoo berkaca-kaca karena merasakan sakit sekaligus nyeri pada bagian depannya.

Jisoo sudah berusaha meliukkan tubuhnya agar pria gila dihadapannya ini segera melepaskannya. Bibir jisoo sudah perih dan ia merasakan rasa asin pada ciuman ini, karena ciuman ini sudah bercampur dengan darah.

Pria di depannya terlalu bernafsu, dan menciumnya seperti kesetanan. Membuat jisoo semakin takut apa yang akan terjadi padanya setelah ini.

Taehyung bak serigala yang sedang mencabik mangsanya yang bahkan sudah menjadi bangkai. Ia tak perduli sama sekali dengan rintihan kesakitan jisoo yang jelas-jelas masih hidup di depannya. Yang ia kejar hanya kepuasan nafsu yang belum ia dapatkan.

"Kumo-hon... Hikss" ucapan itu tersenggal-senggal. Jisoo lelah menggeleng sedari tadi minta dilepaskan. Lidahnya terasa keluh karena terus berucap dengan pria gila yang seakan tak mendengar rintihannya sama sekali.

"So damn shit" Taehyung menarik kemeja yang dipakai jisoo.

"Apa yang kau lakukan!?" panik jisoo. Tidak- tidak, jisoo tak bisa membiarkan ini terjadi. Wajah gadis cantik itu sudah dibanjiri airmata. Keringat mengalir pada dahinya karena kamar itu terasa panas.

"Kumohon lepaskan aku hikss" jisoo memeluk tubuhnya dengan lengan. Menutupi agar Taehyung tak bisa melihat tubuhnya dengan seenaknya saja.

"Sadarlah! Ini sudah salah.." jisoo berteriak saat Taehyung dengan mudahnya merobek rok-nya.

"Aku tak bisa berhenti!" ucap Taehyung begitu tegas. Membuat jisoo kembali menitikkan airmatanya tak berdaya.

Dan tak lama kemudian...

"Akhh!" jisoo terpekik dengan sentakan kaget sembari mencengkram lengan berotot Taehyung. Kemudian jisoo menggigit bibirnya yang sudah berdarah itu dengan kuat. Airmatanya mengalir deras kala Taehyung telah berhasil.

One Spring NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang