Via kurang baik apa coba?
Nih buktinya aku Doubel up😭
*
Masih flashback~
Hari berganti hari, minggu berganti minggu jisoo selalu mengunjungi Taehyung dan mengajaknya berbicara tentang masa depan, tanpa satu hari pun terlewatkan.
1 bulan berlalu begitu cepat, jisoo datang dengan seragam sekolahnya, "Tae.. Apa kau lihat ini? Aku sudah lulus..." jisoo tersenyum girang sembari menunjukkan kertas yang menyatakan bahwa masa pendidikannya sudah berakhir.
Walaupun hasilnya masih tetap sama seperti sebelum-sebelumnya, tidak juga mendapat respon dari tubuh yang terbaring lemas dan kaku tersebut.
Jimin menatap sendu punggung itu dari balik pintu. Ia merasa kasihan dengan kedua insan yang belum dapat bersatu itu dengan sendu. "Taehyung... Cepatlah sadar, lihatlah gadismu itu.. Apa kau tidak kasihan dengannya?" batin jimin berteriak.
"Bahkan sekarang bukan hanya dia seorang, ada satu sosok lagi yang membutuhkan kehadiranmu. Aku tau gadismu itu mengandung anakmu.."
.
.
.
.
.
.
.Tak terasa, kini 9 bulan telah berlalu. Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu tiba, hari dimana jisoo akan melahirkan sosok yang mendiami rahimnya selama sembilan bulan ini.
Satu minggu sebelum hari kelahiran bayinya yang sudah ditetapkan oleh dokter, jisoo sudah berada di rumah sakit untuk antisipasi persiapan kelahiran buah hatinya.
"Tae, apa kau tidak mau melihatku berjuang melahirkan anak kita? Apa kau tidak mau bangun juga dari tidur panjangmu itu untuk melihat bayi kita?" jisoo meneteskan airmatanya.
Ya, sembilan bulan telah berlalu dan sampai detik ini tidak ada tanda-tanda atau bahkan perkembangan dari kondisi Taehyung yang membaik. Masih tetap saja sama, terbaring lemah dan kaku dilengkapi dengan alat bantu pernapasan.
Tiba hari persalinan, jimin menunggu dengan cemas dan khawatir, terutama Taehyung tidak ada disini. Ia terus memanjatkan doa pada Tuhan supaya gadis itu dan bayinya selamat dan dalam keadaan sehat.
Setelah berjam-jam menunggu, akhirnya terdengar suara tangisan bayi. Lampu ruang operasi pun sudah redup yang menandakan operasi telah selesai dilakukan. "Itukah keponakanku?" batinnya berjerit senang.
Dokter dan beberapa perawat keluar menghampiri jimin. "Selamat Tuan, bayi anda laki-laki. Namun sayang ia tidak terlahir sempurna, ia mengidap autisme. Dan ibunya baik-baik saja, kami akan segera memindahkannya ke ruang inap," ujar sang dokter sambil tersenyum.
Jimin mendekati pintu ruang inap jisoo, "lihatlah Tae... Anakmu sudah lahir, dan dia seorang lelaki" jimin dapat melihat wajah jisoo yang pucat dan terlihat lemas pasca operasi, dan dipelukannya terdapat seorang bayi mungil yang masih merah.
*
Jisoo mengerjapkan matanya perlahan, tubuhnya terasa lemas sekali serta kepalanya yang berdenyut pusing.
Mengedarkan pandangan disekitarnya, dan baru menyadari jika dirinya duduk terikat di kursi. Ia ingat sekarang, sebelumnya dirinya disuntik oleh seseorang yang ternyata menyamar sebagai perawat rumah sakit, lalu dengan perlahan kesadarannya menghilang dan terbangun di tempat ini.
Jika dilihat dari seginya, ini seperti bangunan kosong yang tak terpakai.

KAMU SEDANG MEMBACA
One Spring Night
RomanceFOLLOW DULU, SEBELUM BACA!! 18+ Kim Taehyung, seorang pria yang tidak pernah jatuh cinta. dia Seorang playboy, memiliki banyak kekasih hanya untuk menuntaskan hasratnya saja, tanpa unsur cinta. Namun siapa kira, jika ada Seorang gadis bernama kim ji...