Mina berjalan gusar, beberapa kali terlihat bertanya perihal Jihyo namun satupun tidak ada yang melihat siluet gadis itu.
"Permisi, apa kau tahu Jihyo dimana?" Tanya Mina pada seorang pelayan yang sedang bertugas.
"Maaf nona, saya tidak melihatnya." Jawabnya yang langsung mendapat respon kecewa dari Mina. Tidak menyerah, Mina kembali berjalan di antara manusia yang lewat. Mencoba bertanya lagi dan lagi, tapi hasilnya tetap sama.
Jihyo menghilang dan ia benar-benar mengkhawatirkannya.
"Jim, apa kau melihat Jihyo? Dari tadi aku sama sekali belum melihatnya." Dengan berhati-hati, Mina berjalan menuju tempat Jimin duduk. Menyandarkan badan pada sofa empuk di ruangan khusus tamu VIP tersebut.
"Tidak tahu, mungkin dia sedang ada di kamarnya." Jawab Jimin yang mendapat respon gelengan cepat dari Mina.
"Tidak ada, dia tidak ada di kamar dan tidak ada di manapun. Astaga, dimana Jihyo sekarang? Dia sungguh membuatku khawatir."
"Terakhir aku mengajaknya berbicara di ujung deck kapal, mungkin saja saat ini ia masih disana." Jungkook datang menengahi, merasa ia adalah orang terakhir yang melihat Jihyo tadi sore. Namun respon Mina yang mengisyaratkan Jihyo juga tidak ada disana mau tak mau membuat rasa cemas itu datang tiba-tiba.
"Jungkook ku mohon, mintalah orang untuk mencari Jihyo. Aku khawatir terjadi apa-apa dengannya." Mina berbicara gusar, memaksa Jimin menarik tubuh istrinya untuk sekedar memberi rasa penenang.
"Tenanglah sayang, aku yakin Jihyo akan baik-baik saja. Palingan saat ini dia..."
"Tidak Jim! Kau tidak tahu bagaimana keadaan Jihyo saat ini! Dia sedang hamil dan..." Spontan Mina menutup mulutnya, mendapati jika semua orang menatapnya dengan tatapan terkejut penuh tanya.
"H-hamil?!" Jimin tidak bisa merespon santai, bahkan ia menjauhkan tubuhnya hanya untuk melihat sebuah kebenaran dimata sang istri. "A-apa yang kau bicarakan? Bisa kau jelaskan pada kami semua?"
Mina menghela nafas terang-terangan, memejamkan mata dan berpikir apakah ia harus mengatakan rahasia ini atau tidak. Tapi melihat wajah Jimin dan Jungkook yang penasaran setengah mati, bahkan Tzuyu yang baru datang pun nampak terkejut, Mina tidak ada pilihan lain selain mengatakan segala pada mereka.
Maafkan aku Jihyo.
***
Disaat Mina menceritakan semuanya, di saat itu pula kapal yang membawa Jihyo dan Yoongi perlahan berlabuh di perairan dangkal dekat pulau kecil tempat mereka pernah mengukir kenangan indah satu setengah bulan yang lalu. Sekarang, bukan hanya ada mereka berdua, tapi banyak penghuni baru yang menyambut kedatangan tuannya. Termasuk Jay yang nampak berlari menghampiri Yoongi dengan raut wajah cemasnya.
"Biar aku bantu membawanya kedalam," niatan Jay yang hanya ingin membantu malah mendapat delikan tajam dari Yoongi. Nampaknya ia sangat kesal melihat wajah jenaka Jay yang menatapnya seakan tanpa dosa.
"Boleh, jika kau mau kehilangan dua bola nagamu sekarang juga." Refleks Jay menyilangkan kedua tangan di depan celananya. Bergidik ngeri ketika Yoongi selalu mengancamnya perihal burung kesayangan dan juga bola naga miliknya.
"Aish, dia posesif sekali," meski mencoba merapatkan kedua mulutnya, nyatanya Jay tidak bisa berhenti menggerutu. Mengekori Yoongi menuju kamar yang sudah di siapkan sebelumnya.
Bunker tua itu memang sudah di renovasi besar-besaran. Mengganti beberapa bagian yang rusak serta menambahkan beberapa keperluan penunjang lainnya. Jay bahkan tidak henti-hentinya mengomel karena ia tidak pernah tahu jika Yoongi mempunyai tempat rahasia disini. Ah, pantas saja waktu pria itu menghilang, ia benar-benar seolah kehilangan jejak. Hanya Namjoon yang sepertinya mengetahui keberadaan Yoongi tapi tega melipat mulutnya dan membuat Jay kelimpungan sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spaces Between Us - END
FanfictionPertemuan kembali Jihyo dengan Jungkook setelah tujuh tahun berpisah nyatanya tidak bisa membuat Jihyo menghentikan rasa cintanya kendati Jungkook telah melabuhkan hatinya pada sosok gadis lain. Namun, kehadiran Min Yoongi yang juga merupakan bagia...