Hari ini, seperti biasa Jihyo terbangun dengan senyumnya. Melupakan duka yang membuatnya meragu akan keputusan yang telah ia tetapkan dalam hati. Sejak pertemuan terakhir dengan Yoongi dirumah sakit beberapa waktu lalu, saat itu Jihyo sudah memutuskan untuk menentukan jalannya sendiri. Sesuai apa yang disarankan oleh pemuda itu, ia tidak akan melepaskan apa yang kini sudah ada dihadapannya. Berjanji akan menemukan kebahagiaan yang selama ini ia cari. Tersenyum dalam lembaran memori indah yang siap tertoreh pada tinta warna perjalanan hidupnya.
Jungkook, dengan pria itu kini Jihyo mencoba memantapkan hatinya. Memberi ruang dalam jiwa kosong yang masih tersisa. Membangkitkan kembali rasa cinta yang sempat memudar sesaat oleh rasa ragu yang membelenggu batinnya. Ia sadar, ini adalah kesempatan kedua yang diberikan Tuhan padanya. Ia tak mau lagi mengabaikannya dan malah berlari menuju hal yang belum tentu bisa ia miliki. Ia juga meyakini akan ada kebahagiaan yang siap menanti untuk dia di masa depan bersama Jungkook.
Jihyo memangku tangannya, memandang Jungkook yang sedari tadi sibuk melahap sarapan yang ia buat. Namun ada yang menganjal dalam pandangan pemuda itu. Terlihat lesu dan seperti ada beban dalam hatinya. Jihyo menyadarinya sejak hari ke empat mereka berada dirumah sakit. Entah kenapa, sejak pagi itu ia merasa Jungkook berubah menjadi lebih pendiam, Jihyo sempat melihat ada tangis yang melewati celah pipinya. Namun sang pemuda berhasil menghapusnya dengan sempurna. Tersenyum dalam kepalsuan jiwa yang mulai berusaha ia sembunyikan.
Dalam hati Jihyo tersenyum miris, seperti tak ada habisnya derita ini. Disaat ia mencoba untuk membuka hati dan membiarkan Jungkook untuk datang kembali mengambil tempatnya, justru saat ini malah pemuda itu yang nampak sedikit demi sedikit menutup hatinya. Mencoba menghentikan langkah dan kembali berjalan mundur, seolah tak menginginkan mereka untuk bisa berjalan bersama.
Tapi segala anggapan itu segera ia tepis dan sebisa mungkin menyakinkan hatinya bahwa ini hanya perasaannya saja dan tak ada hubungannya sama sekali dengan Jungkook. Mungkin hanya sebuah rasa yang biasa orang lain rasakan saat dirinya meragu akan keputusan yang telah mereka ambil.
"Apa kau menyukai sarapannya?" Jihyo bertanya seraya tangannya sibuk memotong potongan roti yang sudah terbalut sempurna dengan selai strawberry kesukaannya.
"Ku harap kau menyukainya, tapi kalau boleh jujur, telur yang aku goreng terlalu overcook. Pasti rasanya agak aneh. Iyakan?" Pertanyaan Jihyo seolah berlalu bagai hembusan angin tipis yang tak pernah terasa.
"Oh ya, Jimin tadi menelpon, dia berencana mengajak kita untuk makan malam bersama dirumahnya besok malam. Katanya dia ingin merayakan keberhasilannya karena berhasil memenangi tender sebuah proyek besar. Cih! Lihatlah sahabatmu itu, bahkan hanya karena memenangi tender saja dia sudah seheboh itu. Benar-benar menggelikan. Apa menurutmu dia itu terlalu berlebihan?"
Jihyo kali ini mengangkat kepalanya, merasa jika sedari tadi ia hanya berbicara sendiri dan tak mendapat tanggapan apapun dari sang pemuda. Ditatapnya lamat pria itu, wajahnya nampak tak bergairah dan tatapannya seakan kosong tak bernyawa.
"Jungkook, kau tidak apa-apa? Apa kau sakit?!"
Jungkook tak bergeming, ia masih tetap saja membatu dan tak menjawab pertanyaan Jihyo.
"Jungkook!! Kau.."
"Huh! Ya, ada apa Tzu?"
Sejenak air wajah Jihyo berubah sendu, hatinya terasa teriris saat mengetahui jika saat ini pikiran Jungkook sedang tidak ada ditempatnya. Ada seseorang lain yang tengah mencuri ingatannya. Ada orang lain yang membuat Jungkook menjadi berubah seperti ini. Namun segera ia hapus rasa gundah hatinya dengan sebuah senyum tulus yang menenangkan.
Jungkook sedikit gelagapan. Merasa bersalah karena spontan mengatakan nama gadis lain didepan kekasihnya sendiri. Ia meringis pelan merutuki kebodohannya. "Ma-maafkan aku, aku tadi..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Spaces Between Us - END
FanfictionPertemuan kembali Jihyo dengan Jungkook setelah tujuh tahun berpisah nyatanya tidak bisa membuat Jihyo menghentikan rasa cintanya kendati Jungkook telah melabuhkan hatinya pada sosok gadis lain. Namun, kehadiran Min Yoongi yang juga merupakan bagia...