60. Autumn

3.5K 489 105
                                    

Song: Ben - You (Play media)

Degungan mesin pesawat terdengar membelah kesunyian langit kelabu hari itu. Sepasang insan terlihat duduk dengan tangan saling bertaut erat. Senyum mereka tampak mengembang, menggambarkan suasana hati yang memang sedang menikmati kebahagiaannya sebagai sepasang kekasih.

Hari ini, tuntas sudah perjuangan Jungkook untuk meminta restu dari kedua orang tua Tzuyu. Merebut hati yang sempat meragu akan sang pria yang kerap kali menyakiti putri kesayangan mereka. Jika boleh di ingat, beberapa bulan yang lalu sempat terjadi pertentangan diantara Jungkook dan pihak orang tua Tzuyu. Orang tua Tzuyu yang tiba-tiba saja melarang anak mereka untuk kembali menjalin hubungan dengan Jungkook. Tentu saja alasannya karena si brengsek itu telah berbuat kesalahan yang sejujurnya tidak pantas untuk dimaafkan.

Ingatkan kembali Jungkook tentang bagaimana perjuangannya sampai pemuda itu rela terbang ke Taiwan demi membujuk hati mereka. Dan kini semuanya terasa melegakan, usaha Jungkook untuk meyakinkan orang tua Tzuyu telah berbuah manis, dengan berat hati mereka akhirnya memberi mereka restu. Menapak pada jenjang lebih tinggi menuju tangga pernikahan.

"Kau merasa lega sekarang?" tanya Tzuyu sembari merebahkan kepalanya pada pundak sang pemuda.

Jungkook tersenyum dalam diamnya lalu mengangguk tipis. "Sangat! Tadinya aku sempat takut jika mereka benar-benar akan memisahkan kita. Huh! Sungguh aku sangat takut jika harus kehilanganmu lagi."

"Beruntunglah jika ternyata pemikiranmu itu salah tuan Kook. Beruntung karena hari ini kau berhasil menculikku kembali ke Korea."

"Hei! Aku tidak menculikmu nona Taiwan! Aku sudah mati-matian meminta ijin untuk segera menikahimu. Apa kau sudah lupa?"

Tzuyu terkekeh sendiri karena berhasil menggoda Jungkook hingga membuat pemuda itu nampak kesal. "Ah! Bagaimana ya? Entahlah! Aku bahkan lupa jika seorang pria pernah melamarku dibandara dengan kostum celana dalamnya itu."

Mendengar ejekan Tzuyu mau tak mau otak Jungkook kembali memutar memori masalalu yang sangat memalukan itu. Ah sial! Kenapa dia harus membahasnya sekarang?

"Berhenti mengoceh tentang lelucon anehmu itu nona. Sekali lagi kau membahasnya, aku akan benar-benar menidurimu di dalam pesawat ini."

*****

Udara penghujung musim gugur terasa semakin dingin dari waktu ke waktu. Menyambut peralihan musim yang siap berganti dengan dinginnya butiran salju yang akan menumpuk di sisi jalan. Beberapa kali Jihyo tampak merapatkan mantel cokelatnya, berjalan pelan sembari memegang minuman hangat yang baru saja ia beli.

Menyebalkan memang, keluar rumah disaat cuaca dingin seperti ini. Tapi apa boleh buat, seseorang memintanya untuk bertemu. Katanya ada hal penting yang harus mereka bicarakan. Entah hal apa itu, ia sama sekali tidak tahu. Yang jelas orang itu pasti sudah gila memintanya untuk bertemu ditaman, bukannya memilih tempat hangat yang menyajikan alunan musik klasik yang menenangkan.

"Kurasa kewarasanmu makin hari makin berkurang saja nona Chou, beraninya kau mengajakku bertemu ditempat dingin seperti ini! Apa kau ingin membuat aku terkena hipotermia dini?" Jihyo mendengus kesal sembari ikut duduk disamping gadis tan yang hanya tersenyum mendengar keluhan gadis bermata bulat itu.

"Ini adalah usul dari Jungkook nona Park. Aku hanya mengikutinya saja."

"Ah, sudah ku duga si brengsek itu yang merencanakannya. Seleranya benar-benar sangat payah! Dimana dia? Biar ku hajar wajah jeleknya itu." Jihyo terus saja menggerutu sembari meneguk minuman hangat yang tadi ia bawa.

"Ngomong-ngomong ada perlu apa kau meminta untuk bertemu? Hal penting apa yang ingin kau bicarakan?"

Tzuyu tersenyum penuh arti. "Sebenarnya tidak terlalu penting, tapi aku ingin sekali meminta bantuanmu untuk mau mempersiapkan pernikahanku."

Spaces Between Us - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang