48. You Are The Reason pt 2

3.8K 509 254
                                    

Ini lanjutan dari part sebelumnya..
Masih dengan lagu yang sama, moga aja dapat feel yang berbeda..

Song: Calum Scott - You are the reason (play media)

*****

Hari terus berganti, siang malam berlalu dengan cepatnya. Lembar demi lembar waktu kian mengikis, terganti dengan ribuan kenangan yang tercipta dalam setiap klise memori. Hal yang belakangan ini Jihyo alami, kejadian yang membuat harinya kian berwarna.

Hubungannya yang makin membaik dengan Jungkook mau tidak mau membuat secercah percikan harapan memuncah dalam hati Jihyo. Menggali lebih dalam kenangan yang pernah tertimbun oleh jutaan rasa sakit dalam benaknya.

Tapi, entah mengapa di salah satu sudut hatinya justru merasakan kehampaan. Kadang kala ia menangis dalam keterdiamannya. Merasa jika sudut gelap hatinya begitu kosong. Berdebu bak seenggok pajangan tak berguna. Dia merasa ada sesuatu yang menghilang. Sesuatu yang amat berarti, sesuatu yang entah mengapa membuatnya begitu merindu.

Jihyo melangkahkan kakinya pelan, menyusuri jalan di pinggiran kota. Suasana malam itu cukup ramai, namun keramaian hari itu belum cukup mampu melumpuhkan segala kesunyian hati yang mulai merusak tatanan memori otaknya. Ditengah keramaian ini dirinya merasa sendiri. Ditengah malam ini, ia merasakan kalau dunia begitu sepi.

Jihyo menghentikan langkahnya ditengah jalan. Memandang lamat kedepan dengan pandangan kosong, beberapa kali bahunya bersenggolan dengan pengguna jalan lain. Namun Jihyo seakan acuh, mengabaikan segala ucapan dan sumpah serapah yang keluar dari mulut mereka.

Sampai matanya menangkap siluet seorang pemuda berkemeja putih dan berpunggung tegap, berdiri segaris lurus dengan jarak yang tidak begitu jauh. Mata teduhnya memancarkan luka, wajah tenangnya menampakkan duka. Namun senyumnya memancarkan ketulusan.

Jihyo mengerjap, matanya memanas dan hatinya bergemuruh. Entah apa yang terjadi padanya. Hati yang tadi terasa hampa kini tiba-tiba saja sudah terisi oleh rasa aneh yang mendesir perlahan. Menyentuh relung terdalam hati yang tak mampu untuk terbaca.

Dalam tangis Jihyo tersenyum, berjalan mengikis jarak antara mereka. Sama halnya dengan orang itu. Ia berjalan dengan senyum kesedihannya. Namun berhasil mereka sembunyikan lewat topeng sandiwara yang menjadi lakon mereka hari ini.

"Hai..!"

Mereka berseru bersama. Dengan nada yang sama, intonasi yang sama dan perasaan yang sama.

Keduanya terdiam sejenak sebelum kemudian tertawa perlahan. Merasakan jika mereka telah bertingkah seperti seorang idiot.

"Kau sedang apa disini?" Lagi, pertanyaan yang sama terlontar dari mulut mereka. Masih dengan vokal yang terdengar seirama.

"Yak! Apa-apaan ini?! Bukankah terdengar sangat konyol? Kenapa kita bertanya pertanyaan yang sama terus?" Kali ini Jihyo yang memulai. Memecah kecanggungan diantara mereka. Yang lambat laun mampu membangkitkan suasana hangat.

"Kata konyol hanya berlaku untuk dirimu saja nona Liberty, tidak dengan diriku."

Jihyo berdecih dan tak ingin menanggapi celoteh Yoongi. Ia memilih mensejajarkan langkahnya dengan sang pemuda. Berjalan bersama diantara ribuan manusia yang berlalu lalang.

Spaces Between Us - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang