_______
Kret...
Pintu sebuah kamar kos-kosan terbuka. Bagian bawah pintu yang sudah tidak seimbang antar ujungnya menyebabkan bunyi deritan setiap kali pintu tertutup maupun terbuka.
Trek... Lampu kamar menyala. Cahaya lampu yang mulai redup. Entah kuota cahayanya akan bertahan berapa lama lagi. “Hhh... Tadi aku lupa beli lampu,” gumam si pemilik kamar menatap lampu kamarnya yang sudah mendung.
Kakinya kembali bergerak, menyimpan helm, tas, dan ponselnya di atas meja. Lalu tubuhnya membungkuk, membuka tali sepatu satu-persatu. Melepaskan kakinya dari bungkusan kaus kaki yang seharian ini tidak ia buka sama sekali. Dasar laki-laki!
“Y/n dan Lisa, mereka sahabat aku. Jangan khawatir sama mereka. Aku pernah mengenalkan mereka padamu, kan?” Taehyung, laki-laki itu melangkahkan kakinya menuju belakang pintu kamar mandi untuk meraih handuk yang menggantung di sana.
“Mungkin mereka hanya bercanda,” ucapnya lagi sebelum memasuki kamar mandi.
Berselang 15 menit, Taehyung keluar dari kamar mandi dengan kaus putih dan celana pendeknya. Handuknya menggantung di tengkuk, ia gunakan untuk menggosok-gosokan rambutnya yang basah.
“Kau masih khawatir?”
“Kau tahu pasti, aku akan menepati janji itu,” ucapnya Taehyung. Seolah perkataannya mendapat respon anggukan, Taehyung tersenyum tipis. Lalu langkahnya terayun menuju tempat tidur.
***
“Santai Y/n, santai.”
“Santai? Aku harus bikin tulisan. Dan tulisannya harus berhasil dimuat di surat kabar.”
Y/n mengetuk-ngetuk keningnya dengan menggunakan bolpoin.Ia mendengar ketukan-ketukan bolpoin itu berbunyi nyaring, apakah kepalanya saat ini benar-benar kosong? Walaupun sebenarnya ia sadar kepalanya kosong sedari dulu
“Semaleman loh Lis aku mencoba buat nulis artikel. Tapi... Sumpah ya,
Aku rasa salah masuk jurusan.”
Ucapan Y/n membuat Lisa terkekeh. Salah jurusan? Sudah tingkat 3 seperti ini Y/n baru menyadari bahwa dirinya salah masuk jurusan?“Salah masuk jurusan? Bukan salah masuk jurusan, tapi kau kesasar masuk sini.” Y/n tidak merespon, hanya menggigit-gigit bibir bawahnya. Bingung.
“Aku sudah bilang, kau minta bantuan sama Taehyung. Siapa tahu Taehyung bisa bantu artikel amatiran mu buat dimuat di korannya,” ucap Lisa seraya mengeluarkan buku setebal 6 cm dari dalam tasnya.
“Coba ulangi lagi?” Y/n memalingkan wajahnya, menatap Lisa yang kini tengah membuka-buka buku tebalnya.
“Iya kan? Tak ada salahnya, Taehyung kan sahabat kita. Mantan sahabat. Atau masih sahabat ya?”
“Ck! Kalau nanti nyamperin Taehyung, terus Taehyung pergi sebelum aku bilang apa-apa, bagaimana?” Lisa kembali terkikik, membayangkan wajah melas Y/n menghadapi wajah dingin Taehyung yang tidak menghiraukannya sama sekali.
Selama mata kuliah berlangsung, mata kuliah Komunikasi Grafis, mata kuliah yang paling Y/n benci. Apakah ada mata kuliah yang Y/n sukai? Sepertinya tidak ada. Gadis itu dulu bercita-cita menjadi seorang model, penyanyi, atau aktris mungkin-_-. Tapi karena sikapnya yang labil dan mudah berubah-ubah, akhirnya ia memutuskan untuk mengambil kuliah jurusan Jurnalistik. Aneh kan?
Begitulah. Dan barulah saat ini ia menyadari bahwa ia tengah tersesat di hutan jurnalistik.
Brek...
Entah kertas keberapa yang Y/n sobekan saat ini. Sedari tadi gulungan kertas-kertas yang berisi tulisan kacaunya sudah memenuhi isi tasnya.
“Kau bisa kerjakan tugasnya nanti,” desis Lisa, menyuruh Y/n untuk fokus mengikuti perkuliahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eyes Voice ✔
SonstigesRemake cerita dari mak cit dg judul yg sama Rank 1# Yn (07 Juni 2021)