19

382 59 1
                                    

_______

'Kau sudah janji padaku. Kau tidak akan pernah sentuh gadis lain selain aku. Kau bohong! Tapi aku masih bisa memaafkan mu.' Jisoo menghentak-hentakan setiap kata yang ia suarakan. 'Kau pernah bilang sekalipun ajal tidak akan pernah bisa memisahkan kita! Kau bohong! Aku tetap masih ada disini itu karena janji mu!'

Jisoo berteriak kencang, seolah berusaha mengeluarkan seluruh isi yang menjejali dadanya.

Taehyung tertegun. Laki-laki itu hanya mampu terdiam, 'maaf,' gumam Taehyung.

'Maaf? Dan sekarang?'

'Sekarang... Aku mencintai Y/n.'

Taehyung menatap Y/n yang masih terisak di samping tubuhnya, 'aku benar-benar ingin memeluk dia sekarang.'

Jisoo meringis, terlihat dari wajahnya. Sepertinya Jisoo terlihat tengah merasakan kesakitan mendengar Taehyung mengucapkan kalimat itu.

'Katakan kalau kau mencintaiku!' bentak Jisoo di sela ringisannya.

'Kau kenapa?' tanya Taehyung, menatap Jisoo yang kini terpejam dengan wajah kesakitan.

'BILANG KALAU KAU MENCINTAIKU!!!' Jisoo berteriak seolah ingin seisi dunia mendengarnya.

Taehyung menggeleng, 'aku mencintai Y/n.'

'Eghhh.' Jisoo melenguh kencang. 'Jangan biarin aku pergi tanpamu.' Jisoo melangkah Taehyung, namun Taehyung menjauh.

'Maaf,' gumam Taehyung lagi. Lagi-lagi kata maaf keluar dari mulutnya.

'Aku akan hilang kalau kau kembali ke dunia itu, aku akan benar-benar lenyap dari kehidupanmu jika kau sungguh-sungguh memilih gadis lain. Aku mohon! Aku mohon padamu, Taehyung-ah!' Jisoo bersimpuh dengan wajah menahan sakit.

'Jisoo-ah... Aku mohon jangan siksa dirimu seperti ini.' Taehyung menatap iba, Jisoo melakukan hal yang menyakiti dirinya sendiri demi meminta Taehyung untuk bersamanya lagi. Karena janji konyol itu, janji Taehyung yang keluar disaat malam itu.

'Taehyung-ah!!!'
________

TAEHYUNG POV.

Aku menatap seperti ada lubang-lubang cahaya yang terus menerobos masuk ke dalam kelopak mata ku. Aku merasakan kelopak mataku mampu untuk terangkat dan terbuka. Telingaku mulai menerima suara-suara pelan di sekelilingku. Suara tangisan itu. Tangisan yang semalaman ini aku dengar dalam ketidaksadaranku. Aku bisa mendengarnya dengan jelas saat ini.

Aku bisa kembali membuka mata ku, aku bisa kembali membuka telingaku. Namun... Aku masih takut. Aku takut melihat sesuatu yang tidak ingin aku lihat, aku takut mendengar lagi segala sesuatu yang tidak ingin aku dengar.

Aku takut menerima semua keganjilan itu. Aku berharap ketika aku bangun, aku menjadi seorang biasa tanpa embel-embel kemampuan yang sama sekali tidak aku inginkan. 
Hanya satu yang ingin aku lihat. Hanya satu yang ingin aku dengar. Y/n... Gadis itu. Aku berharap ketika aku membuka mataku, gadis itu adalah orang pertama yang aku lihat, dan suara gadis itu yang pertama memekik menyaksikan aku terbangun. Aku mohon Tuhan... Aku tidak menginginkan hal lain... Selain gadis itu.
Aku mohon...

_______

“Tae?” Y/n merasakan jemari Taehyung yang berada dalam genggamannya bergerak. “Tae? Kau bangun?”

Y/n berharap gerakan tadi bukan halusinasi Y/n, atau hanya gerakan hypnic jerk Taehyung ketika masih dalam keadaan tidak sadarkan diri saat ini.

“Tae? Gerakin lagi tanganmu,” pinta Y/n dengan suara lirih. Y/n menatap lekat-lekat jemari Taehyung. Tidak, tidak ada gerakan lagi. Apakah dirinya berhalusinasi? Karena sangat mengharapkan Taehyung untuk bangun saat ini.

Eyes Voice ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang