14

346 56 8
                                    

_______

"Y/n-ah! Y/n-ah!" Berkali-kali Taehyung berteriak. Berusaha membuat Y/n menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.

"Y/n!" Kali ini teriakan Taehyung terdengar dua kali lipat lebih kencang dari sebelumnya, terlihat dari urat leher Taehyung yang mengencang.

Jisoo berjalan dibelakang Y/n. Kedua telapak tangan Jisoo ditaruh tepat di samping telinga Y/n, kali ini Taehyung bisa melihat itu dengan jelas.

"Y/n-ah!!!" Teriakan kencang Taehyung yang hampir menghabiskan sisa suaranya tidak kunjung membuat Y/n menoleh. Dalam jarak yang hanya bersisa 1 meter kini Taehyung mengulurkan lengannya.

Bruk...

Taehyung menarik kencang kedua pundak Y/n. Membuat tubuh bagian belakang Y/n terhempas menghantam dada Taehyung. Mendekap Y/n dari arah belakang. Tiba-tiba terdengar desingan suara klakson truk bermuatan 16 ton, suara itu terdengar sangat mengerikan. Melintas kencang di depan Y/n, hanya dalam jarak setengah meter dari tempat berdirinya saat ini, rambut dan roknya berterbangan terhantam angin kencang akibat lintasan kecepatan hampir maksimal.

Kencangnya laju truk besar itu seakan hendak membawa separuh nyawa Y/n untuk ikut pergi. Tanpa sadar Y/n menahan nafasnya. Wajahnya memucat. Seolah aliran darahnya terhenti untuk menyebar mewarnai permukaan wajahnya. Lintasan cepat benda berukuran super besar itu baru saja hampir menggilas tubuhnya.

Bagaimana bisa ia tidak mendengar suara klakson yang begitu kencang terdengar? Sebelum hendak menyeberang tadi, Y/n merasakan telinganya tersumbat, sama sekali tidak mendengar apapun, tatapannya kabur.

Taehyung mengeratkan lingkaran lengannya pada pinggang Y/n. Dagunya masih terjatuh lemas di atas pundak kanan Y/n dengan mata terpejam. Y/n bisa merasakan hembusan nafas Taehyung yang tersengal tidak beraturan, mungkin laki-laki itu merasakan rasa kaget yang luar biasa. Rasa kaget yang sama dengan dirinya, bahkan lebih.

"Aku tidak mau kehilanganmu."
Suara pelan itu, terdengar sangat pelan, nyaris hanya seperti desisan. Terdengar di samping telinga kanan Y/n, seiring dengan dekapan Taehyung yang semakin erat pada pinggang Y/n. Keduanya masih tetap bergeming. Dengan Taehyung yang masih mendekap Y/n dari belakang.

Sama sekali tidak memperdulikan sebagian mahasiswa yang lalu lalang dan menatap mereka dengan tatapan kaget, karena kejadian tragis itu hampir saja terjadi.

"Jangan tinggalkan aku."
Suara itu terdengar lagi. Kali ini terdengar lebih jelas. Ya, Y/n dapat mendengar suara itu keluar dari mulut Taehyung, laki-laki yang saat ini seolah ikut merasakan nyawanya juga akan pergi.

***

"Aku akan tepati janji aku secepatnya. Tapi aku mohon, jangan ganggu Y/n lagi."

Taehyung menggumam sendiri. Duduk di atas tempat tidurnya, meremas rambutnya dengan lemas. Kejadian tadi siang, rasa kaget yang ia rasakan tadi siang seolah belum lepas.

"Jangan sakiti Y/n, dia benar-benar tidak tahu apa-apa. Jebal!."

Wajah Taehyung memerah. Matanya mulai terselubungi air mata yang selama hidup dewasanya ini belum pernah ia keluarkan. Demi permohonannya pada Jisoo, tanpa sadar air matanya mulai bergerumul memenuhi setiap sudut bawah matanya.

Taehyung masih merasakan hatinya belum sembuh dari rasa sakit yang ia rasakan tadi siang. Ketika melihat Y/n hampir saja tertabrak truk besar itu, tepat di hadapannya. Taehyung merasakan nyawanya juga seakan-akan ingin terlepas menemani Y/n.

"Aku janji, aku akan segera nemenin mu." Mata basah Taehyung menatap Jisoo yang kini muncul di hadapannya. "Sekali lagi aku mohon. Jangan ganggu Y/n!."

Eyes Voice ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang