20 [END]

600 68 4
                                    

______

Dan Taehyung tahu jika itu bohong. Apakah Lisa menyukai Jungkook? Taehyung menatap mata Lisa dalam-dalam. Akankah ada suara yang ia dengar? Satu detik. Dua detik. Tiga detik. Hingga... Sepuluh detik kemudian. Hhhh... Taehyung tidak mampu mendengar apapun memalui mata Lisa saat ini.

Drt... Drt...

Getaran ponsel Taehyung yang berada di atas meja--disamping keranjang buah, tiba-tiba membuat fokusnya kabur.
Lisa meraih ponsel itu dan menyerahkannya pada Taehyung. "Gomawo," ucap Taehyung.

Gerakan menggeser telunjuk Taehyung membuat sambungan telepon terhubung, "Hallo?"

'Hallo, Taehyung-ah? Kau sudah baikan?'

"Sudah, Hyung."

'Syukur kalau gitu. Maaf aku belum bisa melihat mu, masih banyak kerjaan. Aku tidak usah lihat aja apa ya? Aku langsung ketemu kau di kantor aja? Bagaimana?'

Taehyung berdecak, "serah kau saja, hyung!" jawab Taehyung malas.

Terdengar kekehan Seokjin dari seberang sana, 'berkatmu, Namjoo akhirnya ditangkap. Dan sekarang Namjoon bebas.'

"Berkatku?"Taehyung bertanya, linglung. Apa yang sudah ia lakukan memangnya sehingga Namjoo menggantikan posisi Namjoon saat ini?

'Iya, berkatmu. Karena Namjoo mukul kau, dan polisi bisa mengungkap motif dia mukulin kau karena apa. Ternyata pengorbanan babak belurmu tidak sia-sia, Taehyung-ah. Selamat!'

Sialan, sialan. Jika saja Seokjin tahu, Taehyung hampir saja mati. Hampir saja tidak bisa membuka lagi matanya.

Hampir saja meninggalkan gadis yang ia cintai untuk selamanya. Saat ini Seokjin malah memberikan selamat? Keterlaluan.

'Oh iya. Namjoon minta maaf atas nama Namjoo katanya.'

"Aku sudah maafkan, hyung. Aku sudah bisa bangun lagi juga sudah bersyukur."

'Kau cepet sembuh ya! Aku tunggu kau di kantor! Kerjaanmu numpuk nih!'

"Hyung! Aku sedang sakit! Kau tak bisa prihatin sedikit padaku? Kau malah ngomongin kerjaan sama orang yang baru bangun dari sekarat!" perkataan Taehyung yang meledak-ledak malah membuat Seokjin terkekeh kencang di seberang sana. Adakah hal yang lucu? Taehyung berpikir keras. Seniornya itu memang sedikit aneh, mungkin karena terlalu banyak meliput kasus.

***

"Kita langsung ke rumah sakit?" tanya Jungkoo ketika melihat Y/n keluar dari dalam pagar rumahnya dengan sweater tersampir di bahu kanannya.

Y/n mengangguk. Menghampiri Jungkook, hendak naik pada jok motor Jungkook, namun gerakannya terhenti ketika Jungkook menarik pelan lengannya.

"Aku sayang padamu," ucap laki-laki itu tanpa pendahuluan sama sekali. Ucapannya membuat Y/n tersentak.
Selama beberapa waktu ke belakang, Y/n mengetahui bahwa Jungkook menyukainya, namun Jungkook sama sekali tidak pernah memberanikan dirinya untuk mengatakan hal itu. Tapi ternyata... Untuk saat ini, ketika Taehyung sudah melakukannya terlebih dahulu, Jungkook mengungkapkan kalimat itu?

"Aku tidak ada maksud apa-apa, sama sekali. Tak pernah ada niatku buat rebut mu dari Taehyung untuk saat ini. Aku hanya mau, kau tahu perasaanku. Itu aja," ucap Jungkook lagi. Senyumnya tersungging tipis. Setelah itu Jungkook kembali memasukan kunci motornya.

"Kau baik. Pasti ada gadis baik yang bisa tulus sayang padamu. Percaya padaku." Y/n melingkarkan lengannya pada pundak Taehyung, memeluk laki-laki itu dari arah samping.

Y/n bisa merasakan bagaimana perasaan Jungkook saat ini. Y/n tahu persis apa yang tengah Jungkook rasakan, karena ia juga pernah mengalaminya. Dulu. Dulu ketika menatap Taehyung mendapatkan cinta Jisoo.

Eyes Voice ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang