7

379 59 14
                                    


_______

Taehyung menatap Y/n yang kini terkulai lemas. Jisoo? Taehyung merasakan keberadaan Jisoo disini. Apakah ini semua ulah Jisoo? Taehyung hendak menghampiri Y/n, tapi...

“Y/n-ah?!”

Teriakan itu terdengar dari arah belakang. Taehyung menoleh, mendapati Jungkook yang baru saja turun dari motornya. Langkah rusuhnya kini terayun mendahului Taehyung.

“Y/n? Kau kenapa?” Jungkook berjongkok meraih tubuh Y/n. “kau kenapa diam saja!” bentak Jungkook pada Taehyung yang masih bergeming menatap kepanikan Jungkook.

***

“Aku sudah janji denganmu! Aku tak akan lupa sama janjiku!"

Taehyung membanting tas ranselnya. Membuka kancing kemejanya dengan kasar.

“Y/n tak tahu apa-apa.”

Taehyung menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur. Duduk, menopang kening dengan kedua tangan. “Dia tak pernah tahu apa-apa, jangan ganggu dia lagi,” ucap Taehyung seraya meremas kasar rambutnya.

“Dia cuma cewek yang suka denganku. Dia tak salah. Kalau kau mau marah. Marah pada aku.”

Taehyung mengangkat wajahnya, menatap mata Jisoo yang mulai memerah.

Brak... Lampu tidur Taehyung terjatuh menghantam lantai. Menjadi belahan-belahan kaca yang berserakan. Diikuti dengan buku-buku serta barang-barang lain yang mulai berjatuhan.

Taehyung masih bergeming. Menatap 20% dari seluruh bendanya sudah berserakan di lantai. Jisoo marah? Karena Taehyung seharian ini bersama gadis itu?

“Kau marah padaku? Aku juga berhak marah  padamu,” ujar Taehyung, menatap tajam mata Jisoo. Tanpa menghiraukannya lagi Taehyung berlalu meraih handuk dan bergegas masuk ke dalam kamar mandi.

***

Y/n merasakan tubuhnya berkeringat hebat. Berlari dari lantai dasar untuk menuju lantai 2. Kuliah pertama, kuliah Bu Yoona. Ck! Ternyata sudah satu minggu sejak Bu Yoona memberikan tugas. Bagaimana ini? Belum ada artikel yang bisa Y/nvtembuskan di surat kabar.

Ditambah lagi dengan kondisi Y/n yang hari ini sepertinya tidak sedang baik-baik saja. Kejadian semalam, masih melekat benar dalam benak Y/n. Sepertinya mulai saat ini Y/n akan sangat paranoid ketika memasuki rumah.

Ketika pagi hari Y/n membuka matanya, menemukan sosok jun yang tertidur di sofa kamarnya. Mengapa Jungkook? Bukan Taehyung ? Bukan berarti Y/n tidak mengharapkan Jungkook.

Bukan! Tapi, sebelum tadi malam Y/n benar-benar merasakan tidak sadarkan diri, laki-laki yang terakhir Y/n lihat adalah Taehyung, bukan Jungkook.

Tapi... Hhhh... Sudahlah.

Trap... Dengan wajah pucat dan berkeringat, Y/n mencapai batas pintu kelas. Tangan kanannya menopang kusen pintu. Menatap meja dosen yang belum berpenghuni.

Bagus lah, Bu Yoona belum memasuki kelas ternyata. Y/n kembali melangkah, menghampiri Lisa yang kini tengah mengelap kacamatanya dengan tissue.

“Kau sakit? Jungkook bilang-”

“Gwenchana.”

Y/n tersenyum, menarik selembar tissue dari meja Lisa untuk menepis keringat dikeningnya.

“Kau kebanyakan mikirin tugas dari Bu Yoona-- Mampus! Sekarang kan mata kuliah dia ya? Gimana dong?” Lisa terlihat panik, mewakili kepanikan Y/n sepertinya.

Y/n menggeleng, “Aku nanti minta waktu lagi sama Bu Yoona.”

Sastra Jurnalisme, seperti biasa selama mata kuliah berlangsung, Bu Yoona terus-menerus menggencarkan pertanyaan-pertanyaan sadisnya, dan apabila ada mahasiswa yang tidak bisa menjawab, maka akan bernasib sama dengan yang dialami Y/n.

Eyes Voice ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang