"Rey, itu Ica sama Saski kan?" Tanya Sandy pada Rey yang tengah memarkirkan motornya, Rey langsung menoleh dan menatap apa yang pacarnya itu tunjukkan.
Sementara Saski dan Kiesha, mereka tidak menyadari bahwa ada Rey dan Sandy disana.
"Ehh iyaa bener, itu Saski meluk Ica lagi" Jawab Rey, yang menatap kearah Kiesha dan Saski.
"Wahh jangan-jangan mereka?"
"Kita diem aja duluu, nanti pas dikantin baru kita introgasi mereka. Tumben-tumbenan Ica bareng cewek, emang rumahnya Saski searah yaa sama Ica?" Tanya Rey pada Sandy yang masih berdiam diri ditempat, dan masih menatap Kiesha dan Saski yang belum sadar akan kehadiran mereka.
"Dulu pernah sihh ke rumah Saskia dan malah gak searah sama sekali, cuma dia bilang dia udah pindah yaa mungkin mereka jadi searah" Jawab Sandrinna.
"Ya udah yukk ke kelas, sebelum mereka liat kita" Ajak Rey, Sandrinna mengangguk dan mereka pun akhirnya pergi meninggalkan parkiran dan masuk ke gedung sekolah.
Dan seperti biasa, Rey selalu mengantar Sandy ke kelasnya sebelum ia sendiri masuk kelas.
"Caa lo jangan berpikiran aneh-aneh yaa, tadi gue meluk lo itu yaa karena refleks lo sihh bawanya ngebut takut mati entar gue" Ujar Saski saat turun dari motornya Kiesha dan membuka helmnya, Kiesha pun ikut turun dan malah tertawa seraya menatap Saski.
"Kok lo ketawa sihh, Caa?" Tanya Saski dengan nada sedikit jengkel.
"Yaa gak papa berarti gue seneng, itu artinya rezeki buat gue karena gue dipeluk sama lo"
"Dihh gombal lo, udah ahh ayo masuk"
Kiesha dan Saski pun langsung meninggalkan parkiran dan segera masuk ke gedung sekolah untuk menuju ke kelas masing-masing. Hingga akhirnya, mereka terhenti didepan kelas XI-IPA 2 yang merupakan kelasnya Saski.
"Gue masuk yaa, thanks lohh Caa"
"Okee, pulangnya mau bareng lagi nggak?" Tawar Kiesha, Saski hanya terdiam dan tidak menjawabnya.
Ia sepertinya masih bimbang. Sementara itu didalam kelas ada Aqeela dan juga Sandrinna yang ternyata tengah memperhatikan keduanya.
"Kok diem sihh, jangan bilang lo nggak enak sama gue? Udah berapa kali sihh gue bilang, nggak papa Kia orang kita tetanggaan jugaa"
"Beneran nihh nggak papa?"
"Iyaa"
"Oke dehh fine, pulangnya gue nebeng lo sekalian juga biar irit uang gue kalau bareng lo nggak perlu ngeluarin uang buat bayar ojol" Ujar Saski mengiyakan ajakan Kiesha, untuk pulang bareng dengannya.
"Beuhh dasar lo, ehh btwe thanks yaa"
"Buat apa?" Tanya Saski.
"Buat pelukannya barusan" Ujar Kiesha yang langsung pergi meninggalkan Saski yang masih mematung ditempat, entah apa yang terjadi dengan Saski dia malahan menatap Kiesha yang sudah menghilang masuk kedalam kelasnya.
Hingga akhirnya Sandy dan Aqeela yang dari tadi memperhatikannya langsung menghampirinya.
"Saskia, lo kenapa?" Tanya Aqeela, dan itu mebuat Saski sedikit terkejut dengan kedatangan kedua sohibnya itu.
"Ahh euu gue nggak papa kok" Jawab Saski dengan sedikit gugup karena terkejut akan kedatangan Aqeela dan Sandrinna secara tiba-tiba itu.
"Lo dianterin sama Ica lagi?" Tanya Sandy.
"Lo bukan ketemu Ica dikoridorkan? Fix ini lo pasti dianterin ma Ica, iyakan?" Tanya Aqeela, ketika Saski hendak menjawab tiba-tiba saja bel masuk berbunyi dan itu tandanya pelajaran jam pertama akan segera dimulai dan semua murid harus segera masuk kedalam kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Still Love You
NouvellesCinta itu memang membingungkan, disaat semua sudah berjalan sesuai yang diharapkan tiba-tiba diterpa begitu saja oleh hembusan angin. Jika boleh meminta, bisakah skenario Tuhan berjalan semulus jalan tol? Dengan kisah yang indah tanpa seutas kesedih...