"Sans aja kali bang" Ujar Kiesha. Adit pun pergi untuk meneruskan pekerjaannya.
"Gimana? Suara gue baguskan?" Tanya Kiesha pada Saski dengan memuji dirinya sendiri.
"Iyaa sihh bagus, tapi kalau nyanyi itu yang fokus! Cobaa kalau tadi gue nggak nyenggol lengan lo, kacau dahh" Timpal Saski yang langsung membuat Kiesha sedikit tertawa.
"Ya habisnya fokus gue keganggu sama orang yang ada disamping gue tadi" Ujar Kiesha dengan santainya dan sesekali memakan kentang goreng yang dipesannya.
"Siapa?" Tanya Saski yang tidak menyadari bahwa Kiesha tengah membicarakan dirinya, Kiesha hanya terdiam menatap Saski yang kini juga menatapnya. "Woyy lo malah bengong, siapa Caa?"
"Yaa lo lahh" Ujar Kiesha dan itu jelas langsung membuat Saski sedikit kaku, entah mengapa sekarang jika Kiesha selalu seperti itu ia jadi sedikit baper.
"Jangan ngadi-ngadi dehh lo!" Timpal Saski yang langsung memakan makanan yang ada dihadapannya.
"Siapa yang ngadi-ngadi, emang siapa lagi kalau bukan lo yang ada disamping gue tadi? Hmm" Ungkap Kiesha dan jelas itu membuat Saski langsung terdiam.
Dan saat itu pula Rey dan Sandrinna datang menghampiri mereka, dan jelas itu membuat Kiesha mau pun Saski sedikit tercengang. "Hai, Caa Sas" Ujar Rey yang tanpa basa-basi langsung terduduk disamping Kiesha dan Sandrinna disamping Saski.
"Lahh lo berdua ada disini?" Tanya Kiesha yang menatap Rey dan Sandy bergantian.
"Kok bisa kalian ada disini?" Kini giliran Saski yang bertanya, sama halnya dengan Kiesha ia pun menatap Sandy dan Rey bergantian.
"Anehh yaa yang harusnya nanya itu kita lohh, iyakan Rey?" Tanya Sandy pada Rey.
"Betul tuh, gue sama Sandy udah jelas kita biasa jalan kalau satnight. Terus lo berdua ngapain?" Tanya Rey, Saski langsung menatap Kiesha begitu pun juga dengan Kiesha.
"Lo berdua satnight juga disini? Wehh nggak ngajak-ngajak yaa, Rey" Ledek Sandy.
"Lo kalau ngomong jangan gegabah yaa San!" Timpal Kiesha.
"Yee emang itu faktanya, terus kalau nggak gituu kalian ngapain disini? Berduaan lagi haha" Ledek Rey.
"Seneng banget yaa lo berdua godain gue sama Kia, nggak disekolah nggak disini ketemu kalian mulu bosen gue" Ujar Kiesha.
"Jujur, lo berdua ada something kan?" Tanya Sandy.
"Udah berapa kali sihh gue bilang, gue nggak ada apa-apa sama Ica" Ungkap Saski.
"Beneran nihh gak ada apa-apa?" Ledek Sandy seraya dengan jahilnya ia malah mencolek dagu Saski.
"Tau ahh lo berdua ngeledek muluu, pulang aja yok Caa" Ujar Saski yang langsung berdiri dari duduknya, Sandrinna dan Rey hanya tertawa menatap keduanya.
"Ehh kok pulang sihh Ki, makanannya belum habis nihh" Elak Kiesha yang langsung menarik tangan Saski hingga gadis itu terduduk kembali.
"Ayo dong jawab, kalau iya kalian nggak ada apa-apa kok nggak bisa jawab?" Pancing Rey seraya melirik Kiesha dengan tatapan nakalnya.
"Lo bener-bener yaa Rey, sebelas duabelas sama pacar lo!" Timpal Kiesha.
"Ya udah kali, jawab aja pertanyaan kita. Nggak mungkinkan kalau kalian nggak sengaja ketemu?" Ungkap Sandy.
Dan dengan menghembuskan nafasnya pun Saski lah yang menceritakannya, karena ia sendiri udah geram. "Oke gue jawab, kita emang jalan kesini. Emang salah?" Ujar Saski.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Still Love You
Short StoryCinta itu memang membingungkan, disaat semua sudah berjalan sesuai yang diharapkan tiba-tiba diterpa begitu saja oleh hembusan angin. Jika boleh meminta, bisakah skenario Tuhan berjalan semulus jalan tol? Dengan kisah yang indah tanpa seutas kesedih...