Aqeela sedikit tercengang menatapnya, ia menatap Saski yang justru malah tersenyum kikuk kearahnya. "Udahh Qeel, biarin aja Saski dirumah Ica" Ujar Sandy seraya menarik tangan Aqeela untuk keluar. Karena tadi ia mendapat kedipan mata dari Kiesha.
Kini Kiesha dan Saski hanya berdua disofa, Alda sendiri pun tengah sibuk mengurus Naya entah ada apa antara Alda dan Naya. "Ki, lo belum mau pulang kenapa?" Tanya Kiesha, Saski yang hendak menjawab pun langsung mengurungkan niatnya karena Kiesha sendiri malah menjawab pertanyaan yang tadi dirinya sendiri kasih.
"Ahh gue tau, lo masih kangen yaa sama gue? Hayohh ngaku" Goda Kiesha seraya mencolek dagu Saski yang masih terduduk disampingnya.
"Serah lo dehh" Ujar Saski dengan sedikit badmood.
"Lahh kok jadi marah sama gue?"
"Ya habisnya, gue lagi nggak mood becanda"
"Oke oke, lo kenapa? Ada masalah?" Tanya Kiesha, Saski malah terdiam dan menunduk. Kiesha tau pasti Saski tengah ada masalah, soalnya kalau dia udah nunduk dan terdiam seperti ini.
"Lo nggak mau cerita sama gue, Kia?" Saski mendelik kearah Kiesha lalu mulai menunduk, menghembuskan nafasnya kasar.
"Mama sama papa lembur, jadi percuma gue dirumah juga nggak ada siapa-siapa. Masih mending" Ujar Saski yang tidak sempat melanjutkan omongannya karena dipotong oleh Kiesha.
"Masih mending disini, kan ada gue" Timpal Kiesha dengan PD nya seraya tersenyum dan menatap kearah Saski.
"Iyaa deh serah lo" Sahut Saski yang langsung membuang muka dari Kiesha.
"Lo santai aja, rumah gue selalu terbuka buat lo" Ujar Kiesha dan itu membuat Saski sedikit tersenyum dan menatapnya.
"Thanks ya, Caa" Ujar Saski yang langsung diangguki oleh Kiesha.
Langit sudah mulai gelap, Saski pun berpamitan untuk pulang pada Alda. Karena Kiesha sendiri tengah berada dikamarnya, entah lelaki itu sedang apa. "Emm bun, Saski pamit pulang yaa" Pamit Saski mendatangi Alda yang tengah berada diteras rumahnya.
"Kok pulang Sas? Katanya dirumah nggak ada siapa-siapa" Timpal Alda beralih menatap Saski yang kini berada dihadapannya.
"Sebenarnya sihh males bun, cuma kan Saski belum mandi. Nanti dehh abis mandi kesini lagi"
"Beneran yaa? Bunda tunggu lohh"
"Iya bun, salamin sama Ica yaa" Ujar Saski yang langsung diangguki oleh Alda. Saski pun tersenyum dan berlalu untuk pulang ke rumahnya.
****
Dengan langkah malasnya, Saski masuk kedalam rumahnya. Sungguh keheningan yang ia rasakan saat memasuki rumahnya sendiri. Saski langsung naik keatas, menuju ke kamarnya. Ia langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya, didalam sana Saski menatap dirinya sendiri dipantulan cermin lalu tersenyum gusar.
"San, andai lo ada disini maybe gue nggak bakalan kesepian seperti sekarang" Ujarnya hingga tak terasa air matanya turun begitu saja.
Saski teringat pada Sania, saudara kembarnya. Karena selama Sania masih ada, hanya Sania yang bisa menjadi parnertnya jika sudah seperti ini. "Entahlah San, gue malah lebih nyaman berada dirumah orang dari pada rumah sendiri" Lanjutnya.
Setelah semua beres, Saski langsung merebahkan tubuhnya diranjangnya. Dan saat itu pula ponselnya berbunyi, ada pesan yang masuk dan ternyata itu dari Kiesha.
Kiesha Alvaro
Online
Kiesha
Kiaa 18.47
Kok lo pulang nggak nungguin gue turun dulu sihh 18.47
KAMU SEDANG MEMBACA
I Still Love You
Cerita PendekCinta itu memang membingungkan, disaat semua sudah berjalan sesuai yang diharapkan tiba-tiba diterpa begitu saja oleh hembusan angin. Jika boleh meminta, bisakah skenario Tuhan berjalan semulus jalan tol? Dengan kisah yang indah tanpa seutas kesedih...