Chapter 12

813 88 4
                                        

Sandrinna pun mengakhiri panggilan videonya bersama dengan Aqeela. "Ehh jangan jam 7 dong, masih tidur gue kalau jam segitu" Ujar Kiesha.

"Nggak bisa! Pokoknya kita kumpul dirumah gue jam 7. Kalau yang telat yaa kita tinggalin" Ungkap Sandy.

"Ahh nggak seru lo, San" Timpal Kiesha.

"Udahh kali nggak papa, lagian Jakarta-Bogor jaraknya lumayan lohh" Ujar Saski.

"Ya udah dehh" Pasrah Kiesha.

"Beuhh giliran Saski yang ngomong aja, diiyain" Ledek Rey.

Beberapa waktu berlalu, mereka menghabiskan waktunya dengan berbincang-bincang. Malah Kiesha dan Saski selalu menjadi korban ledekannya Rey dan Sandy. "Ehh Caa, pulang yukk" Ajak Saski pada Kiesha.

"Yahh kok pulang sihh, Sas? Kan masih rame" Sahut Sandrinna.

"Ini udah malam San, lo berdua belum mau pulang gitu?" Ungkap Saski.

"Masih jam setengah 9 belum larut lahh" Timpal Rey.

"Udah lo berdua kalau mau disini yaa disini aja, gue sama Kia mau pulang. Yukk" Ujar Kiesha yang langsung berdiri dan menatap Saski. Saski pun mengangguk lalu berdiri pula.

"Ahh kalian nggak seru, makanannya belum habis lohh" Sahut Sandy, berusaha untuk mencegah Kiesh dan Saski pulang.

"Lo berdua habisin aja makanan yang kita pesen, yukk Ki" Ujar Kiesha yang langsung pergi meninggalkan Rey dan Sandy dengan menarik tangan Saski.

"Bye guys" Pamit Saski yang sedikit terburu-buru karena tangannya ditarik oleh Kiesha.

****

Kiesha dan Saski pun pulang, hingga akhirnya mereka telah sampai dirumah Kiesha. Saski yang baru tersadar pun langsung buru-buru turun dari motor, dan membuka helmnya. "Lahh kok ke rumah lo Caa?" Tanya Saski seraya menatap Kiesha bingung, Kiesha pun turun dan membuka helmnya juga.

"Lo bantuin gue packing baju yaa, kan kita mau ke Bogor" Jawab Kiesha seraya menunjukkan wajah sok imutnya pada Saski.

"Hah? Ihh besok ajaa nggak enak gue malam-malam gini ke rumah cowok" Ujar Saski.

"Nggak papa kali, ayolahh Ki" Keukeuh Kiesha yang kali ini menggenggam tangan Saski. Dan itu membuat Saski sedikit tercengang, dan itu juga membuat Saski sedikit menetralkan nafasnya entah mengapa nafasnya malah jadi nggak karuan seperti ini.

"Em-emang lo nggak bisa apa packing sendiri, nggak enaklah Caa kalau tetangga liat" Ujar Saski sedikit agak gugup.

"Lo nggak mau bantuin gue, gituu? Ya udah sihh gampang, gue nggak ikut besok” Ujar Kiesha, yang jelas membuat kedua mata Saski langsung membulat.

"Ahh Caa masa lo nggak ikut, kalau lo nggak ikut gue sama siapa dongg?!" Ungkap Saski.

"Yaa makannya lo bantuin gue, oke?"

"Iya iyaa gue bantuin lo!"

"Nahh gitu dong, baru cewek gue namanya" Ujar Kiesha seraya mengacak-acak rambut milik Saski.

"Ishh kebiasaan dehh" Ungkap Saski seraya merapikan rambutnya. "And gue bukan cewek lo!"

"Ohh mau nihhh jadi cewek gue?" Tanya Kiesha dengan menaikkan satu alisnya. Saski hanya membuang nafasnya kasar, ia tau Kiesha hanya becanda.

"Lo tuhh yaa, jadi gue bantuin nggak?!"

"Iyaa dehh iyaa, yukk masuk" Ajak Kiesha.

Mereka pun masuk ke rumah Kiesha, dan Saski langsung diajak kekamar Kiesha. "Rumah lo jam segini udah sepi yaa" Ujar Saski saat mereka baru saja melewati ruang tamu rumah Kiesha.

I Still Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang