"Dia udah pulang duluan, kenapa?" Tanya balik Aqeela seraya mengambil helm dari tangan Rassya.
"Yahh dah balik yaa, tadinya kita mau ngajakin jenguk Icaa" Sahut Rey.
"Kenapa nggak bilang dari tadi?" Timpal Sandy.
"Lupa" Ungkap Rey seraya cengengesan.
"Kalian mau ikut jengukin Ica nggak? Gue sama Rey mau ke rumahnya" Ujar Rassya.
"Oke dehh, gue mah ngikut" Timpal Aqeela.
"Gue juga dehh, yukk" Sahut Sandy. Mereka pun segera berangkat untuk menjenguk Kiesha, tak lupa juga sebelum ke rumah Kiesha mereka membeli buah tangan.
Sementara itu Saski baru saja sampai didepan rumah Kiesha, ia melirik rumah Kiesha dan menghembuskan nafasnya. Ia pun langsung masuk dan mengetuk pintu utama rumah itu.
Dan kebetulan Kiesha yang tengah terduduk disofa ruang keluarga rumahnya pun mendengar ketukan itu. "Siapa sihh yang dateng, nggak tau apa orang mager kalau lagi sakit" Gerutu Kiesha seraya berjalan untuk membukakan pintunya.
Clekk!
Pintu rumah terbuka, Kiesha sedikit terkejut kala yang berada dihadapannya saat ini adalah Saski. Saski tersenyum manis pada Kiesha dengan tatapan yang sedikit khawatir.
"Kia? Lo, lo disini?" Tanya Kiesha sedikit gugup, karena tanpa ia duga Saski akan ke rumahnya.
"Gue denger dari Rey sama Rassya lo nggak masuk karena sakit yaa, gimana keadaan lo sekarang?" Tanya Saski seraya menatap Kiesha dengan dahi Kiesha yang dibaluti hansap anti demam. "Lo pasti sakit gara-gara kehujanan kemaren yaa, sorry yaa Caa gara-gara gue lo jadi sakit dan nggak masuk sekolah" Ujar Saski seraya menatap Kiesha.
Kiesha pun langsung menggeleng. "Ini bukan salah lo, Ki. Kan gue sendiri yang nawarin" Timpal Kiesha dengan senyuman manis yang ia lontarkan pada Saski.
"Tapikan, lo gitu juga pasti mau bikin gue bahagikan?"
"Bahagia lo bahagia gue juga, oke" Ungkap Kiesha seraya menyentuh pundak Saski. Dan itu membuat Saski sedikit terdiam dibuatnya, apa-apaan ini?
"Sekarang gimana keadaan lo? Lo kenapa nggak ngabarin gue sihh? Setidaknya lo bales kek chat dari gue, gue khawatir tau sama lo" Dumel Saski, dan itu membuat Kiesha menatapnya dengan senyuman manisnya. "Kok senyam-senyum gituu?" Tanya Saski.
"Gue seneng aja, ternyata lo khawatir sama gue" Jawab Kiesha diiringi suara tawanya, dan itu membuat Saski sedikit menunduk malu. Bisa-bisanya ia bilang seperti itu didepan Kiesha.
"Mulai dehh" Ujar Saski yang hendak mencubit perut Kiesha, tapi Kiesha menghindarinya dengan mundur kebelakang.
"Eits, nggak kenaa" Ungkap Kiesha.
"Udah ahh gue pulang aja kalau gituu" Timpal Saski yang hendak pergi, tapi berhasil Kiesha halang dengan mencekal lengannya.
"Ehh kok pulang sihh, masuk dulu lahh temenin gue bunda lagi pergi jemput Naya soalnya" Ujar Kiesha yang langsung mendapati gelengan dari Saski.
"Heh enggak yaa, gue berduaan gitu sama lo didalam? Entar banyak fitnah" Elak Saski.
"Udah nggak papa, ayo" Ajak Kiesha seraya menarik tangan Saski. Dan itu juga membuat Saski masuk ke rumah Kiesha.
Saski pun langsung terduduk disofa yang tadi Kiesha duduki. "Lo sakit apa sihh, Caa?" Tanya Saski saat Kiesha terduduk disampingnya.
"Cuma demam sama pusing doang sihh" Jawab Kiesha.
"Bohong, lo sengaja yaa pengen bolos sekolah" Celetuk Saski diiringi dengan nada becandanya.
"Dihh apaan juga gue bolos sekolah, kalau nggak percaya cek aja badan gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Still Love You
Historia CortaCinta itu memang membingungkan, disaat semua sudah berjalan sesuai yang diharapkan tiba-tiba diterpa begitu saja oleh hembusan angin. Jika boleh meminta, bisakah skenario Tuhan berjalan semulus jalan tol? Dengan kisah yang indah tanpa seutas kesedih...