Gaiss, ternyata aku nggak kuat nahan diri buat gak update sampe minggu depan😭
Alias, nih aku update lebih awal buat kalian yang aku sayang😊😊
Happy reading, dan jangan lupa ramaikan
❤❤❤
"Jihan, ayo kita nikah aja," ucap Ryan tiba-tiba.
Jihan yang tengah berkutat dengan laptopnya mengalihkan pandangnya pada Ryan yang sudah memasang raut wajah penuh harap.
Sesaat Jihan seperti terpengaruh oleh Ryan, hampir saja ia mengangguk sebelum akal sehatnya kembali. Ia tertawa sembari menggeleng dan kembali menekuni pekerjaannya.
"Lawak lo, Yan," tanggapnya.
Tidak ada sahutan lagi, namun Ryan menjauhkan laptopnya dari Jihan dan merangkul tangan Jihan. Dapat dirasakan telapak tangan Ryan yang begitu dingin dan lembab.
Sembari menatap Jihan lekat, Ryan kembali berucap, "gue serius, Ji. Gue rasa sebaiknya kita nikah aja."
"Biar apa?"
"Gue butuh lo jadi penyokong hidup gue, yang selalu dukung gue."
Jihan melepaskan genggaman tangan Ryan dan kembali meraih laptop milik Ryan kemudian menjawab, "gue nggak mau. Kita nggak punya cinta, Ryan."
"Kita sama-sama nyaman, Jihan. Gue tahu itu."
"Itu nggak cukup," kilah Jihan.
Ryan tidak menjawab lagi, lantas Jihan kembali menekuni pekerjaannya lagi. Untuk beberapa saat hening sampai Ryan memanggil Jihan. Saat Jihan menggerakkan pandangnya, tanpa aba-aba Ryan melumat bibir temannya yang baru saja menolak lamarannya.
Entah apa yang ada dipikiran Jihan saat itu, bukannya berontak, ia malah menikmati setiap hisapan lembut Ryan di bibirnya, bahkan sedikit-sedikit ia membalasnya dan membiarkan Ryan meraih tengkuknya, memperdalam ciumannya. Ketika Jihan memejamkan matanya, ia seperti bisa melihat Ryan di tengah ribuan kupu-kupu yang berterbangan. Begitu indah.
Saat dirasa Ryan menyudahi ciumannya, Jihan membuka matanya perlahan dan mendapati wajah Ryan yang begitu dekat dengannya. Pria itu tengah tersenyum manis, senyum yang mampu membuat debaran jantung Jihan semakin menggila.
"Biar gue yang bikin lo jatuh cinta."
Dan Ryan berhasil. Sejak saat itu, Jihan seperti tidak bisa menolak Ryan. Semua perhatian pria itu membuat Jihan jatuh sejatuh-jatuhnya cinta, sampai ia berani menerima Ryan sebagai suaminya dan berakhir pada hari ini. Hari di mana Ryan kembali menemui Ariska.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Patah Tumbuh [END]
Nezařaditelné"Aku cinta kamu, dari dulu sampai sekarang aku cinta kamu," tukas Ariska. "Waktu nggak bisa merubah perasaanku, Ryan." Ryan menelan salivanya dengan serat saat melihat mata Ariska yang berkaca-kaca. Rasanya ia ingin merengkuh tubuh wanita itu ke dal...