Part 21 Hamil

531 37 1
                                    

Ini adalah karya kolaborasi yang berarti karya yang di buat bersama. Antara authour (@Siti_One_It/ Patimah_WIZONE) dan twins_identik/Patonah_Wizone.

Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊

Happy Reading 😘😘😘

Farrel menatap kearah ranjang dimana istrinya itu tengah berbaring saat ini. Perasaannya tampak campur aduk antara khawatir, gugup dan tidak tenang.

"Dokter, bagaimana keadaan istri saya?"

Farrel mulai bertanya sesaat setelah Dokter Ismi selesai memeriksa kondisi istrinya.

"Bisa kita bicarakan hal ini di luar, Pak?" Tanya Dokter Ismi sambil menatap kearah Farrel yang sejak tadi tidak mau beranjak untuk meninggalkan istrinya.

"Tidak bisakah kita bicarakan hal ini disini, Dok. Maaf, sebelumnya tapi saya tidak tenang jika harus meninggalkan istri saya sendirian disini." Saut Farrel  merasa tidak enak hati pada sang dokter.

Dokter Ismi tampak tersenyum, dia  maklum dengan permintaan Farrel. Dia mengerti Farrel mungkin cemas meninggalkan istrinya sendiri disini.

"Baiklah, kita bicara disini. Istri, anda kelelahan dan juga stress maka dari itu dia pingsan. Itu tidaklah baik untuk perkembangan calon bayi yang tengah istri anda kandung. Saya harap agar anda bisa lebih memperhatikan istri anda lagi, Pak. Usahakan istri anda untuk tidak stress entah itu karena pekerjaannya atau apapun itu. Karena kondisi ini tidak akan baik untuk kehamilan yang baru ini."

Farrel terdiam mendengar penjelasan dari sang Dokter. Sepertinya tadi ia mendengar dokter mengatakan tentan "Calon Bayi" tapi apa ia tidak salah mendengar.

"Maaf, Dokter sebelumnya. Ehm... maksud dokter apa istri saya..."

Farrel tampak bingung untuk sekedar menanyakan apakah istrinya itu hamil pada sang dokter. Bahkan Farrel kini menggenggam sebelah tangan Erika.

Dokter muda itu tampak kembali tersenyum saat menangkap maksud dari pertanyaan Farrel.

"Benar, Pak. Istri anda kini tengah mengandung usianya sudah empat minggu. Apa sebelumnya bapak dan ibu belum mengetahui tentang hal ini?" Tanya Dokter Ismi ramah.

Farrel tidak kuasa untuk tidak tersenyum saat mendengar dengan jelas bahwa istrinya tengah hamil dan usia kandungannya sudah menginjak satu bulan.

"Saya dan istri saya memang belum mengetahui hal ini, Dok. Mungkin karena kami terlalu sibuk. Tapi kemarin saat istri saya demam, karena ketidaktahuan saya tentang kehamilan istri saya. Saya justru memberikan dia obat penurun panas, apa itu tidak akan menjadi masalah untuk calon bayi yang tengah istri saya kandung, Dok?"

Farrel benar - benar takut jika obat yang ia berikan itu justru bisa berdampak buruk untuk Calon bayi mereka dan yang lebih parahnya lagi itu bisa saja membunuh bayi mereka.

Farrel harap - harap cemas menunggu  jawaban sang Dokter. Di dalam hatinya ia berharap keteledorannya itu tidak berdampak buruk pada kandungan istrinya.

Dokter Ismi tampak tersenyum saat mendapati ekspresi khawatir dan takut yang di tunjukkan oleh Farrel. Bahkan Farrel tanpa sadar semakin menggenggam tangan Erika dengan erat. Seperti meminta kekuatan untuk bisa sanggup mendengar jawabannya.

Hampir saja Dokter Ismi terkekeh melihat wajah Farrel yang justru tampak lucu itu. Tapi beruntunglah dia bisa tetap menahan keinginannya itu. Bukankah sebagai seorang Dokter dia harus punya wibawa.

Asal Kau Bahagia (ERIKA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang