Novel ini juga ada di aplikasih Noveltoon dengan judul yang sama. Tapi dengan akun aku yang lain Patimah_WIZONE.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
SLOW UPDATE
Erika sangat mencintai tunangannya dan dalam waktu dekat ini. Ia dan sang tunangan akan menikah...
Ini adalah karya kolaborasi yang berarti karya yang di buat bersama. Antara authour (@Siti_One_It/ Patimah_WIZONE) dan twins_identik.
Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Siapa kau?"
Alan malah bertanya pertanyaan yang membuat semua orang yang berada disana tampak terkejut, begitu pula dengan Rasty.
Rasty bahkan tampak berdiri kaku di tempatnya saat mendengar pertanyaan Alan yang di tunjukkan untuknya.
Apa Alan tahu bahwa dia bukan Erika!!!
Tapi bagaimana bisa, dia sudah memakai sebuah penutup di kepalanya walaupun sedikit transparan!!!
Tapi dia yakin Alan tidak bisa melihat wajahnya karena sejak berdiri di depan Alan, dia sudah menundukkan kepalanya agar Alan tidak bisa melihat wajahnya saat ini. pikir Rasty gugup
Dia tidak ingin ketahuan sekarang, tidak sebelum dia menjadi istri dari lelaki di depannya ini.
"Siapa kau sebenarnya?"
Alan kembali bertanya hal yang sama pada wanita di depannya itu.
Karena wanita di depan ini sejak tadi tidak mau membuka suaranya.
Ibu R kini menyenggol lengan suaminya.
"Cepat bantu putrimu."
Bisik Ibu R saat melihat putrinya sedang dalam masalah.
Ayah E kini mulai mendekati sepasang pengatin itu.
"Nak Alan, apa yang kau katakan?"
Ayah E berusaha bersikap tenang walaupun hatinya juga merasakan perasaan yang sama yaitu khawatir jika Alan sampai tahu kebohongan mereka.
"Paman, dimana tunanganku."
Alan bertanya mengenai keberadaan Erika pada Ayah dari tunangannya itu. Ayah E sebisa mungkin tetap berusaha untuk tenang.
Sedangkan para tamu undangan tampaknya saling bertanya - tanya apa maksud ucapan dari Alan.
"Ini tunanganmu."
Ayah E melirik kearah anak tirinya yang masih menundukkan kepalanya itu sejak tadi.
