Part 22. Merepih

785 45 3
                                    

Ini adalah karya kolaborasi yang berarti karya yang di buat bersama. Antara authour (@Siti_One_It/ Patimah_WIZONE)dan twins_identik/Patonah_Wizone.

Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊

Happy Reading 😘😘😘

Malam harinya.

Farrel duduk di salah satu sofa yang berada tidak jauh dari ranjang dimana istrinya itu tengah berbaring.

"Ini kunci rumah anda, Pak. Saya juga tadi sudah membereskan kekacauan yang terjadi di rumah Bapak." Ujar Adi jujur bermaksud untuk menyindir bos nya itu. Sambil meletakkan kunci rumah Farrel di atas meja.

Farrel menyengitkan keningnya saat mendengar kata "Kekacauan" yang dimaksud oleh orang kepercayaannya itu.

"Maksud saya, saya sudah membereskan belanjaan Bapak yang Bapak tinggal di depan pintu masuk. Tapi maaf, Pak. Telur yang anda beli semuanya sudah pecah dan juga sop iga milik anda, tidak bisa saya selamatkan." Jelas Adi agar Farrel paham akan maksudnya.

Ah...
Farrel baru ingat tadi karena terlalu panik saat mendapati Erika pingsan di ruang tamu, tanpa banyak berpikir ia langsung menjatuhkan barang - barang belanjaan yang baru saja di belinya di depan pintu masuk dan sop iga pesanan istrinya itu juga sepertinya ia jatuhkan karena terlalu panik.

Farrel ingat ia juga sempat membeli telur 1 kg untuk persediaan mereka. Tapi karena keteledorannya itu ia justru menjatuhkannya dan membuat semua telur itu pecah di dalam kantong plastik. Begitu pula dengan nasib sop iga milik istrinya.

Farrel tanpa sadar menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali dan menatap Adi dengan canggung.

"Saya ingat tadi habis belanja bulanan tapi karena panik saya justru melupakan itu semua dan terimakasih karena kau sudah membereskan kekacauan itu." Saut Farrel dengan tulus, jika bukan karena bantuan dari Adi mungkin saat pulang nanti ia harus membereskan kekacauan yang ia buat sendiri.

"Tidak masalah, Pak. Itu memang sudah menjadi salah satu tugas saya. Ehm... Pak bagaimana keadaan istri anda sekarang?"

Mendengar pertanyaan Adi, Farrel pun melirik kearah samping guna menatap lawan bicaranya itu. Adi memang duduk di sampingnya.

Farrel menghela nafasnya sebelum menjawab pertanyaan Adi.

"Istri saya kelelahan dan dia harus di rawat untuk sementara waktu disini. Jadi saya percayakan masalah kantor padamu, Adi. Tolong katakan juga pada Cirana untuk memundurkan jadwal metting saya dengan beberapa klien. Karena saya ingin fokus menjaga istri saya yang sedang hamil muda."

Penjelasan dari Farrel membuat Adi sontak terkejut tapi hanya sebentar, karena lelaki itu tampak tersenyum bahagia setelahnya saat mendengar kabar bahagia yang datang dari atasannya.

"Istri anda hamil, Pak? Selamat Pak, anda sebentar lagi akan menjadi seorang Ayah. Mengenai urusan kantor serahkan saja semuanya pada saya. Saya pasti akan melakukan yang terbaik selama anda tidak berada di kantor. Saya juga akan menyampaikan perintah anda langsung kepada Cirana." Balas Adi dengan nada yang tulus.

Farrel ikut tersenyum saat mendengar kata "selamat" terucap dari teman baiknya sekaligus orang kepercayaannya itu.

"Pak, saya lupa mengatakan kepada anda. Tadi saat saya membereskan meja di ruang tamu rumah anda. Saya melihat ada secangkir kopi yang masih panas di atas meja. Apa sebelumnya Bapak dan Ibu sempat menerima tamu?"

Asal Kau Bahagia (ERIKA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang