Novel ini juga ada di aplikasih Noveltoon dengan judul yang sama. Tapi dengan akun aku yang lain Patimah_WIZONE.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
SLOW UPDATE
Erika sangat mencintai tunangannya dan dalam waktu dekat ini. Ia dan sang tunangan akan menikah...
Ini adalah karya kolaborasi yang berarti karya yang di buat bersama. Antara authour (@Siti_One_It/ Patimah_WIZONE) dan twins_identik.
Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Maaf udah lama enggak update ini. Baru dapet inspirasi lagi 😘😘😘 jadi mohon pengertiannya buat semua readers.
🌾🌾🌾
Erika kini berada di dalam kamarnya bersama dengan Farrel. Ia kini tengah berada dalam pelukan suaminya itu.
"Rel..."
Panggil Erika sambil mendongakkan kepalanya kearah suaminya itu. Farrel pun melakukan hal yang sama, ia menundukkan kepalanya agar bisa menatap wajah istrinya itu.
"Ada apa sayang?"
Malam ini dan seterusnya ia akan memanggil istrinya dengan panggilan sayang.
"Apa tidak apa - apa kalau besok aku mulai berkerja. Sudah sebulan sejak kita menikah, aku tidak pernah memantau butikku."
Erika masih menatap suaminya itu.
Memang sudah sebulan sejak ia menikah, ia belum pernah datang ke butiknya lagi.
"Tidak apa - apa sayang. Aku sama sekali tidak merasa keberatan."
Saat mendengar jawaban dari suaminya itu, Erika langsung melebarkan senyumannya. Dia senang karena Farrel sama sekali tidak keberatan jika dia bekerja.
"Apa ada yang ingin kau sampaikan lagi padaku?" Erika langsung menggelengkan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan suaminya.
"Baiklah, kalau begitu ayo kita tidur, supaya besok kita tidak akan kesiangan."
Ajak Farrel sambil memeluk tubuh istrinya itu. Erika hanya mengangguk kepalanya dan membiarkan malam ini dia tidur di dalam pelukan hangat suaminya.
Farrel diam - diam tersenyum saat mendapati Erika sudah menutup kedua matanya. Tak lama kemudian dia bisa mendengar nafas teratur istrinya itu menandakan bahwa istrinya sudah terlelap kealam mimpinya.
Di dalam hatinya, Farrel bersyukur karena Erika akhirnya mau belajar untuk melupakan sosok Alan, walaupun ia tahu itu tidak akan mudah. Tapi Farrel berjanji akan membantu istrinya itu agar bisa melupakan Alan dan beralih untuk mencintainya.
"Selamat tidur sayang, mimpi indah."
Bisik Farrel pelan tanpa berniat untuk membuat istrinya itu kembali terbangun dari tidurnya.
Chup...
Dengan pelan Farrel mengecup kening istrinya itu dan kini mulai ikut menutup matanya. Mulai menyusul istrinya yang sudah lebih dulu terlelap.
