Part 23. Kabar Bahagia

21 1 0
                                    

Ini adalah karya kolaborasi yang berarti karya yang di buat bersama. Antara authour (@Siti_One_It/ Patimah_WIZONE) dan twins_identik/Patonah_Wizone.

Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊

Happy Reading 😘😘😘

Farrel mulai melepaskan pelukannya pada tubuh Erika saat melihat istrinya itu sudah jauh lebih tenang dan tidak mendengar suara tangisan Erika.

Ia tampak mengulurkan kedua tangannya dan membingkai kedua pipi Erika dengan tangan besarnya.

"Sudah merasa jauh lebih baik, sayang?" Tanya Farrel sambil menghapus sisa - sisa air mata yang membasahi kedua pipi istrinya dengan ibu jarinya. Bahkan Farrel melakukan hal itu dengan pelan dan lembut.

Erika hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan Farrel.

"Kau membuatku khawatir sayang. Sekarang bisakah kau katakan padaku mengenai alasanmu menangis histeris seperti ini?" Pinta Farrel dengan nada yang lembut seperti biasanya.

Tapi Erika tampak diam dan hal itu membuat Farrel tampak menghela nafasnya.

Ia tidak bisa memaksa Erika untuk jujur padanya. Jika Erika memang tidak ingin jujur sekarang.

"Baiklah jika kau tidak ingin mengatakannya padaku. Aku tidak akan memaksamu untuk jujur. Sekarang kau pasti lapar bagaimana jika kau makan dulu, hm?"

Farrel mencoba untuk mengalihkan topik pembicaraan di antara mereka berdua. Ia tidak ingin membuat Erika merasa tidak nyaman berada di sampingnya.

Kemudian Farrel meraih bungkus styrofoam dan membukanya.

Erika tampak tersenyum saat mencium aroma harum dari bubur yang di beli oleh suaminya itu. Setelah lelah menangis, perutnya kini terasa sangat lapar dan Farrel seolah mengerti semua yang dia inginkan tanpa perlu dia repot - repot mengatakannya.

"Buka mulutmu, sayang." Pinta Farrel sambil menyodorkan sendok berisi bubur kearah mulut Erika. Tanpa kata Erika langsung membuka mulutnya dan menelan bubur yang di sodorkan oleh Farrel.

"Pintar, ayo makan lagi." Ujar Farrel kembali menyuapi Erika dengan sabar sampai bubur itu habis tak tersisa.

Farrel kemudian mengambil air mineral dari botol yang berada di atas nakas dan mulai membukanya. Tak lupa Farrel memasukkan sedotan ke dalam botol agar Erika bisa lebih mudah untuk minum. Lalu menyodorkannya di depan mulut Erika.

Erika langsung meminum air yang di sodorkan oleh suaminya itu hingga tersisa setengah.

"Sudah?"

Erika hanya mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Farrel. Dia tampak tersenyum saat Farrel kembali mengelus puncak kepalanya dengan lembut.

"Mau lanjut tidurnya?" Tanya Farrel saat melihat Erika yang mulai menguap sambil menutup mulutnya dengan punggung tangan yang tidak di infus.

"Mas, tidak akan pergikan kalau aku tidur?"

Tanya Erika sambil menatap wajah suaminya. Kembali dia merasakan Farrel mengelus puncak kepalanya. Bahkan kini Farrel menuduk dan mengecup puncak kepalanya.

"Mas, tidak akan meninggalkanmu, tidur sekarang ya."

Akhirnya Erika menganggukkan kepalanya dan mulai berbaring di bantu oleh Farrel.

Asal Kau Bahagia (ERIKA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang