Haiii assalamu'alaikum setelah sekian purnama tidak menyapa readers aku. Ada gak sih yang baca lagi😭😭
Nanti dulu deh nyapa kalian, baca dulu Ervan sama Alikha.
Kesayangan kalian dulu gak tau sekarang. huhuhu
Selamat membaca guysss
"Ervan saya mengerti kamu tidak ingin ini terjadi, tapi percayalah saya mengatakan yang sebenarnya," ucap Charlee. Sedangkan Ervan saat ini begitu kacau dia tidak tau harus bagaimana lagi menghadapi keadaan ini.
Satu sisi ia sangat mencintai Melda, di sisi lain ia juga mencintai istrinya. Wajar jika ia begitu kacau saat ini karena ia tidak bijak dalam mengambil keputusan.
"Saya akan pulang memikirkan-nya jadi beri saya waktu untuk memikirkan-nya," Charlee mengangguk dengan wajah sedih-nya. Dalam hati ia tertawa puas dengan kebimbangan Ervan.
Sesampai di rumah Ervan langsung merebahkan tubuh-nya di sofa, rasanya ia begitu lelah hari ini. Sehabis pulang kerja ia menemui Charlee, kata-nya yang perlu ia bicarakan dengan Ervan tentang mantan kekasih Ervan, Melda. Ervan menutup kedua matanya lalu teringat apa yang dia dan Charlee bicarakan tadi.
Charlee memberikan sepucuk surat dari Melda untuk Ervan, Ervan membuka surat itu lalu membaca-nya.
To Ervan..
Hai sayang, maaf aku hanya bisa menulis surat ini. Mungkin kamu membuka-nya aku sudah tiada, kamu tau aku sangat mencintaimu. Aku tau kamu kecewa karena beberapa kali mengajak nikah aku kerap memberi alasan, ada alasan tertentu aku tidak menerima itu, aku sangat sedih kamu menikahi anak sahabatmu. Ada satu hal yang pengen dari kamu, tolong nikahi sahabatku, Charlee jika kamu merasa keberatan karena sudah menikah tolong ceraikan istrimu, tetapi jika kamu tidak keberatan istri dua maka minta izinlah sama istrimu. Maaf aku kesan memaksamu atas kehendak mu. Aku hanya ingin kamu menikah dengan sahabatku, aku merasa seperti kita berdua yang menikah, Maafkan aku sayang.
Loveyou Ervanku
Dari Melda.
Ervan langsung duduk dari rebahan-nya, jujur ia tidak akan mampu minta izin dengan Alikha, sahabatnya akan begitu marah padanya jika mereka tau, terutama Azwa dan Azwar.
"AGHHHH!" Teriak Ervan prustasi.
"Loh Buya sudah datang, buya kenapa?" Ervan terkejut dengan kehadiran Alikha di belakangnya.
"Kok buya kayak terkejut gitu ngeliat Ikha?" Tanya Alikha curiga dengan kelakuan Ervan akhir-akhir ini.
"B-buya gak papa kok sayang,"
"Yakin nih," Alikha menyakini dengan wajah menyelidik, Ervan tersenyum canggunh menanggapi. Ia lalu memeluk istri kecilnya itu.
"Iya sayang, buya gak papa kok." Ervan mencium pucuk kepala istrinya. Mereka berdua masuk dalam kamar menunaikan sholat magrib berjamaah.
Esoknya Ervan bertemu dengan Charlee kembali, ia sudah memikirkan-nya semalaman tentang keputusan apa yang ia buat untuk Charlee dan pernikahan-nya dengan Alikha apakah Ervan meminta cerai atau malah menikah lagi. Atau jalan pintasnya ia menikaho Charlee tanpa sepengetahuan Alikha. Sungguh Ervan tidak ingin menduakan apalagi sampai menikahi Charlee yang licik itu. Ervan sebenarnya curiga apakah benar Melda yang menulis surat tersebut atau hanya tipu daya Charlee.
Pendek yak, kalau gak sibuk2 banget aku usahin up lagi yahh yang panjang kaya biasanya. Semogaa ide nya ngalir teruss, sebenarnya aku ada niatan buat ngestop ni cerita karena jujur aku kehabisan ide banget sama nih cerita.
Gak tau apakah ada pembaca lamaku masih stay nunggu nih cerita atau enggak. Aku gak tau kabar2 mereka sekarang gimana. Gaiss kalau kalian masih stay ngebaca cerita aku dan masih nunggu nih cerita up jangan lupa komen yah rindu sekali sama kalian. Gak tau emang yang baca wp ini banyak gak baca atau emng readers aku yang udah hilang karena kelamaan gak ada kabar akunya.
Yukk gaiss jangan lupa vote dan komen yakk karena gratis hihihii
Wassalamu'alaikum.
qila651
KAMU SEDANG MEMBACA
SEJAUH ISYA KE SUBUH
Teen FictionKita jauh sejauh isya ke subuh Ini sequel nya SMA VS DUDA